jpnn.com, GUNUNG KIDUL - Komisi X DPR RI mendorong provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berperan menarik kunjungan turis untuk tercapainya target 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019.
Apalagi, Yogyakarta merupakan daerah tujuan wisata terbesar kedua di Indonesia setelah Bali.
"Kami ingin melihat persiapan dan kesiapan Joglosemar (Jogja,Solo dan Semarang) untuk mencapai 2 juta wisatawan seperti yang ditargetkan Kementerian Pariwisata. Namun, besar harapan kami, agar Yogyakarta bisa memberikan peran yang cukup besar dalam rangka mewujudkan target 20 juta wisatawan," ungkap Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah saat memimpin Tim Kunker Komisi X meninjau objek wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
BACA JUGA: Koalisi Pendukung Jokowi Kuasai Pansus Angket KPK, Ini Kata Istana
Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, jumlah kunjungan wisatawan pada 2011 adalah 1.607.694 orang.
Kemudian meningkat 156 persen pada akhir 2015, dengan total wisatawan 4.122.205 orang.
BACA JUGA: Menjaga Presiden agar Terhindar Provokasi untuk Mengintervensi Pansus Angket KPK
Peningkatan ini didukung dengan beragamnya jenis objek wisata yang berkembang di Jogja.
Untuk menambah jumlah wisatawan, politikus dari F-Golkar ini juga mengingatkan Pemda setempat agar pemerataan pengembangan pariwisata di Jogja, mesti didukung dengan perencanaan dan tata kelola yang baik.
Misalnya, wilayah Kabupaten Gunung Kidul dengan kondisi geografis pegunungan, bisa dimanfaatkan untuk wisata alam.
BACA JUGA: Ketua DPR Apresiasi Atas Kinerja Pemerintah
"Khususnya gunung api purba ini yang sudah ditetapkan menjadi Geopark oleh UNESCO sebagai salah satu situs geologi tertua," sambungnya.
Menurutnya, penetepan situs Gunung Api Purba Nglanggeran oleh UNESCO menjadi penting dalam catatan perkembangan geologi dunia, sehingga diharapkan mampu menjadi daya tarik wisman.
Terutama yang ingin melakukan penelitian gunung berapi.
Selain itu, Ferdi menambahkan, koordinasi antarinstansi maupun kementerian di tingkat pusat dan daerah sangat penting untuk mendukung akselerasi pengembangan pariwisata di Jogja dan di tempat lainnya.
Nantinya, lanjut Ferdi, Komisi X akan memanggil mitra terkait.
Di antaranya Kementerian Pariwisata, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar bersinergi dalam membuat program atau atraksi berupa tarian tradisional untuk dipertotonkan kepada wisatawan domestik dan mancanegara.
"Jika ada 20 atraksi yang sudah terjadwal dengan baik, maka wisatawan yang berkunjung tidak kebingungan lagi akan melakukan apa, karena sudah ada program yabg sudah terjadwal tahunan secara rutin," papar politikus dapil Jabar XI ini. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sosialisasi e-kad Belum Maksimal
Redaktur & Reporter : Natalia