"Pasangan Presiden SBY dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dulunya telah berhasil menyelesaikan konflik di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) secara kongrit
BACA JUGA: KPK Bidik Korupsi di Kemendiknas
Sekarang, bangsa ini sangat berharap agar pasangan Presiden SBY dan Wakilnya Boediono juga mampu menuntaskan kemelut berkepanjangan di Papua," tegas Yoris Raweyai, dalam acara Dialog Kenegaraan, bertema 'Menyelamatkan Keberlangsungan Otsus di Tanah Papua', di gedung DPD, Senayan Jakarta, Rabu (24/11).Menurut Yoris, persoalan terberat yang saat ini dihadapi oleh pemerintah adalah bagaimana memulihkan kepercayaan masyarakat Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat) terhadap Jakarta
BACA JUGA: Satgas Tantang Ical Berani Tuntut Gayus
Pemulihan kepercayaan ini yang harus dilakukan pemerintah," kata Yoris.Dengan adanya sikap hilang kepercayaan tersebut, kata anggota Fraksi Golkar itu, maka dengan sendirinya pemerintah saat ini berada dalam posisi sebagai sumber masalah terhadap berbagai kegagalan pemerintah daerah dalam membangun Papua.
"Undang-Undang Otsus yang diberikan pemerintah kepada Papua sembilan tahun silam ternyata hanya sekedar meredam issu Papua Merdeka
Padahal, dalam UU Otsus tersebut diamanatkan tentang keharusan pemerintah mendekati Papua dari sisi kesejahteraan
BACA JUGA: Masih Tinggi, Jemaah Wafat Jadi 234 Orang
Namun yang dilakukan pemerintah tetap saja lebih mengutamakan pendekatan sekuriti, ungkap Yoris.Lebih lanjut, Yoris mengingatkan berbagai problem yang terjadi di Papua sesungguhnya bukan hanya sekedar urusan dalam negeri Indonesia"Kepentingan asing sangat banyak disana dan pemerintah terkesan sangat akomodatif terhadap kepentingan itu ketimbang menyejahterakan dan mencerdaskan masyarakat Papua," tegasnya.
Terakhir, Yoris juga mengungkap semenjak adanya UU Otsus sembilan tahun lalu, pemerintah telah menggelontorkan dana sekitar Rp28 triliun ke Papua"Hasilnya tidak ada bagi rakyat Papua karena pendekatan yang dipakai masih dalam perspektif sekuriti sementara prioritas utama dalam Undang-Undang Otsus adalah penanganan soal pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan ekonomi kerakayatan.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Di-KPK-kan 25 Anggota DPRD
Redaktur : Tim Redaksi