Yuk, Jelajahi Situs Warisan Underwater UNESCO di Labuan Bajo

Selasa, 04 Oktober 2016 – 10:10 WIB
Foto/ilustrasi: Kemenpar

jpnn.com - LABUAN BAJO – Menyelam di tempat-tempat indah tentu  sudah biasa dilakukan anak-anak muda. Mengeksplorasi keindahan bawah laut di tempat-tempat eksotis juga lazim dilakukan.

Tapi, bagaimana kalau menyelam di lokasi yang masuk dalam situs warisan underwater UNESCO? Tak banyak orang yang pernah merasakan sensasinya.

BACA JUGA: Kemendagri Diminta Sisihkan Anggaran untuk Akomodasi Usulan Dewan

Itulah angle khas bidikan DiveMagazine, majalah yang sedang menyusun peringkat destinasi selam kelas dunia. Majalah terbitan Inggris itu mengajak pembacanya untuk memilih lokasi-lokasi menyelam kelas wahid.

“Omong-Omong, Anda sudah nge-vote belum? Yuk, pastikan Indonesia menang, dengan kekayaan dan keindahan bawah laut,” ujar Menteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya, tanpa basa-basi kepada para netizens.

BACA JUGA: Top! Polisi Sri Lanka Pengin Belajar Penanganan Terorisme dari Polri

Caranya mudah. Kilik saja situs https://divemagazine.co.uk/go/7467-vote-for-top-dive-destinations-2017.

Lalu, scroll ke bawah hingga menemukan kotak oranye dengan judul “Best place in the world to dive. ”Centang saja Indonesia di pojok kiri atas. Lihat hasilnya. Saat ini kita sudah unggul jauh di atas angin. Terima kasih kepada semua yang nge-vote,” kata Arief.

BACA JUGA: Anggaran Batal Dipangkas, Kemendagri Kebut Pencetakan e-KTP

Bagi yang penasaran, DiveMagazine, adalah majalah menyelam terkemuka di dunia yang menjadi panduan menyelam di 165 negara. Majalah itu dalam salah satu artikelnya merekomendasikan para divers dari seluruh penjuru dunia untuk mengeksplorasi situs warisan underwater UNESCO di Komodo National Park, Labuan Bajo, Indonesia.

Lantas apa kehebatan  Komodo National Park di Labuan Bajo? Kenapa namanya bisa muncul dan menjadi tema artikel yang keren begitu?

Mengapa titik-titik selam di Labuan Bajo  disejajarkan dengan Tubbataha Reefs Natural Park di Filipina, Great Barrier Reef di Australia, Sian Ka'an di Meksiko, Reserve System di Belize, bahkan Galapagos di Ekuador?

Alasan pertama, sejak 1986, Komodo National Park sudah dideklarasikan UNESCO sebagai World Heritage Site. Alasan lainnya, kawasan yang bakal segera disulap menjadi ’10 Bali Baru’ itu menyimpan  fenomena alam luar biasa.

Ada banyak keindahan alam dan nilai estetika langka yang bisa dinikmati di sana. Terumbu karang dan ekosistem bawah lautnya dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

Pada 2015, CNN Internasional sempat menobatkan Labuan Bajo sebagai destinasi snorkeling nomor dua terbaik di dunia. Nomor satunya adalah Raja Ampat di Papua Barat.

“Kalau atraksi, Komodo National Park Labuan Bajo memang sudah kelas dunia. Sudah keren,” ungkap Cipto Aji Gunawan, tenaga Ahli Underwater Tourism Kemenpar, Senin (3/10).

Cipto tak asal bicara. Sebab, underwater tourism Labuan Bajo menyimpan 385 spesies terumbu karang, 70 macam bunga karang, beragam rumput laut, dan ribuan spesies ikan. Yang hobi berenang dengan hiu dan ikan pari, di sinilah tempatnya.

Yang suka menyelam bersama paus, Labuan Bajo juga tempat ideal. Ada 6 spesies paus yang bisa dilihat di sini. Itu belum termasuk penyu hijau dan 10 jenis lumba-lumba.

Spesifikasi lainnya, spot diving pulau Komodo memiliki kedalaman hingga 150 meter. Suhunya berkisar 25-29 derajat celcius dengan tingkat keasinan mencapai 34 ppt. Sangat ideal untuk menyelam.

Dan yang paling istimewa, Pulau Komodo ada dalam zona transisi Garis Wallace. Zona ini memberikan aneka flora dan fauna tropis khas campuran Asia Tenggara-Australia.

Lantas titik-titik mana saja yang menjadi spot menyelam terbaik di Pulau Komodo? Yang pertama, ada Batu Samsia. Kawasan ini merupakan salah satu titik menyelam terfavorit bagi pelancong.

Selain menyusuri serangkaian saluran air, para pelancong bisa berinteraksi dengan kura-kura, hiu serta beraneka ikan kecil lainnya yang menggemaskan.

Nomor dua, ada Toko Toko. Titik selam di sini disebut juga sebagai istana batu dalam air. Kedalamannya mencapai 7 meter di bawah permukaan laut. Terumbu karangnya warna-warni. Ikan-ikan aneka warna juga banyak berenang di kawasan ini.

Setelah itu ada Crystal Rock. Berada di kedalaman 5 meter, pelancong bisa menemukan barramundi cod, katak ikan, parrotfish, serta beberapa jenis ikan khas perairan Pulau Komodo.

Yang terakhir adalah Manta Point. Ini adalah lokasi memantau manta yang paling representatif.

Di Manta Point, pelancong bisa menyaksikan manta di bulan Maret - April dan September - November. Sekelompok manta berjumlah belasan bahkan puluhan sering terlihat bermain-main di taman bawah lautnya.

Beragam kedahsyatan tadi akhirnya meluluhkan rider sekelas Jorge Lorenzo. Juara tiga kali balapan MotoGP itu tercatat pernah menyelam di Labuan Bajo pada Januari 2011.

Liburan Lorenzo saat itu dihabiskan untuk mengeksplorasi Pulau Bidadari, tempat diving yang paling disenangi para turis mancanegara. Lorenzo juga tracking ke Pulau Rinca dan bermain bola di Pulau Bidadari.(adv/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nelayan di Bali Diimbau Agar Tetap Melaut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler