BACA JUGA: Eselon I Depdagri Teken Pakta Integritas
Dia pernah terlibat kasus dan menjadi terdakwaHal tersebut diungkapkan ketua Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) Jatim Henry Rusdijanto
BACA JUGA: Istri Gubernur Jemput Wanita Target Hidung Belang
Menurut dia, salah seorang advokat berinisial P (yang menjadi anggotanya) pernah menjadi pembela Yulianto saat disidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya"Hakim memvonis beberapa bulan saja
BACA JUGA: Rp3 T Menguap di Papua, Siap Dilapor ke KPK
Kalau tidak salah empat bulan," katanyaYulianto terseret ke ranah hukum karena dilaporkan oleh sekelompok warga yang tinggal di perumahan Tompotika, Menur, SurabayaSaat itu, warga kesulitan untuk mengurus dokumen kepemilikan tanah di sana.Saat semua jalan yang sudah ditembus menemui kebuntuan, Yulianto tampil bak seorang pahlawanDia menawarkan jasa kepada warga tersebut dan berjanji bisa menyelesaikan semuanyaDia pun mensyaratkan agar warga menyediakan sejumlah uangWarga pun saat itu menggelar iuran hingga terkumpul puluhan juta.
Namun, setelah uang itu diserahkan ke Yulianto, proses pengurusan tidak kunjung selesai"Warga akhirnya melaporkan hal tersebut ke Polwiltabes Surabaya pada 1997," jelasnyaMeski hakim sudah menjatuhkan vonis, terdakwa tidak menjalaninyaP diduga kenal dengan sosok Yulianto setelah mendatangi kantornya dan meminta menjadi pembelanyaSebagai pengacara, P menerima dan menjadi pembela Yulianto di pengadilan
Menurut Henry, hubungan keduanya terputus sejak kasus tersebut selesai di tingkat PN Surabaya"Terakhir menelepon tahun 2005," katanyaDalam pembicaraan itu, Yulianto menawari agar P mau bergabung dengannya di JakartaSaat itu, dia membuka kantor jasa pengurusan masalah hukum di sanaNamun, P engganSejak itulah, Yulianto diketahui berada di Jakarta bersama keluarganya.
Dari keterangan P, ciri-ciri Yulianto sama persis dengan yang diungkapkan Ari Muladi beberapa waktu laluAntara lain, badannya tinggi, lebih tinggi 5 cm dari Ari Muladi, dan saat ini berusia sekitar 50 tahunMeski berkulit putih, dia keturunan Jawa
Yulianto dilahirkan di SurabayaDia juga sempat beberapa waktu tinggal besama dengan keluarganya di Kota Pahlawan ituNamun, dia berpindah ke Jakarta pada waktu yang tidak diketahui dengan jelas.
Saat itu, nama Yulianto dikenal khusus menangani masalah-masalah hukum lewat jalur belakang"Mungkin istilah sekarang banyak dikenal dengan markus," ucapnyaHenry mendengar, ketenarannya itu lantaran garis keluarganya yang saat itu dikenal dekat dengan penguasa
Salah satunya adalah, Yulianto diduga keponakan salah seorang menteri wanita pada era orde baruTidak hanya itu, Yulianto juga sepupu ipar salah seorang petinggi ABRIAyah Yulianto juga pernah menjabat sebagai Ketua MKGR Jatim.
Dengan latar belakang itu, Henry tidak heran jika memiliki akses ke pejabat-pejabat tinggiDia lantas menyebut beberapa pejabat tinggi Polri yang pernah bertugas di Surabaya dan diduga pernah didekatiSalah satunya adalah Susno Duadji yang pernah menjadi Wakapolwiltabes Surabaya"Bisa jadi kenal di sana," ucapnya.
Melalui Henry, P yakin bahwa mantan kliennya itu adalah orang yang paling dicari saat ini"Dari banyak sisi, banyak yang klopP yakin itu dia," ucap Henry mantap.
Sementara itu, Ketua MKGR (Musyawarah Kerja dan Gotong Royong) --salah satu kelompok induk organisasi (KINO) Partai Golkar Jatim Arifudinsyah membenarkan jika ciri-ciri sosok Yulianto yang dicari-cari merupakan mantan pengurus MKGR Jatim periode 1990-an.
"Saya mengenal siapa YuliantoNamun, sejak awal 2000-an dia sudah tidak lagi aktif di MKGR," kata Arif singkatUntuk kepentingan penyelidikan, dia mengaku siap bekerja sama dengan pihak berwajib.
Sedangkan Ketua DPD Konggres Advokat Indonesia (KAI) Jatim Soetomo turut mengakui pernah kenal Yulianto pada awal 1980-an"Saya kenal dia karena sering mengantar adiknya yang bernama Dwi kuliah hukum di Universitas Surabaya (Ubaya)Orangnya santun, baik, dan tampan," kenang Soetomo.
Pengacara yang aktif di organisasi Putra Surabaya (Pusura) itu mengungkapkan, Yulianto merupakan anak kandung Soewarso (alm) yang merupakan adik ipar Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Kabinet Pembangunan VI Mien Sugandhi"Mobilisasi dia (Yulianto) mulai awal 2000-an lebih sering di Jakarta," tukas Soetomo(eko/sep/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mama-mama Demo Minta Jatah Uang Otsus
Redaktur : Tim Redaksi