jpnn.com, JAKARTA - Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra menanggapi tudingan politikus Partai Demokrat Benny K Harman yang menyebutnya membela kepentingan dari kekuatan tertentu yang tidak tampak ke permukaan atau invisible power.
Pengacara 4 orang mantan kader Partai Demokrat yang mengajukan uji formal dan material AD ART Partai Demokrat ke Mahkamah Agung ini menjawab tudingan tersebut dengan sangat tegas.
BACA JUGA: Kubu AHY Tuding Gugatan Yusril Ihza Mahendra di MA Tak Wajar, Ini Alasannya
Yusril menyebut Benny dan sejumlah aktivis partai berlambang mercy lain terkesan memainkan teknik agitasi dan propaganda gaya nazi.
Dia mengemukakan pandangannya sebab merasa Benny dan sejumlah politikus PD lain senang bermain di grey area pergunjingan politik.
BACA JUGA: Reaksi Yusril Sungguh Tak Terduga Disebut Pengikut Pemikiran Hitler
"Jadi, pemikirannya penuh ilusi, semua dugaan-dugaan dan itu diumbar ke publik seolah-olah sebuah kebenaran. Ini bagian dari teknik agitasi dan propaganda gaya Nazi yang pernah saya pelajari," ujar Yusril dalam keterangannya, Rabu (13/10).
Mantan menteri kehakiman dan hak asasi manusia ini merasa sejumlah elite PD mencoba membelokkan hakikat persoalan yang sebenarnya, yakni AD ART PD terkesan menabrak UU dan UUD 45 dengan cara membangun ilusi atas dasar dugaan untuk memengaruhi pikiran publik.
BACA JUGA: Yusril Sindir Balik Hamdan Zoelva, Logika Hukumnya Top Banget
Yusril lebih lanjut mengatakan cara-cara seperti yang diperlihatkan sejumlah anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menunjukkan titik lemah, di mana tidak mampu berhadapan langsung berdebat soal hukum, terkait pengujian AD ART Demokrat.
"Padahal mereka sudah menarik Hamdan Zoelva untuk berhadapan dengan saya. Namun, argumen-argumen yang dibangun Hamdan, Zainal Arifin Mochtar, Feri Amsyari, Luthfi Yazid dll dengan mudah saya patahkan satu demi satu."
"Mereka lari dari debat hukum ke pergunjingan politik bercorak character assasination yang ditujukan ke saya pribadi."
"Hitler melakukan itu dengan menghujat pemimpin-pemimpin Polandia dan merendahkan mereka habis-habisan sebagai perang urat syaraf (psywar) sebelum menyerbu Polandia," katanya.
Yusril menegaskan dirinya seorang advokat yang bekerja membela kepentingan hukum klien berdasarkan surat kuasa yang diberikan.
"Itu adalah fakta yang tak terbantahkan. Di luar semua itu adalah spekulasi yang bisa juga didasarkan pada ilusi. Benny itu hanya pion di permukaan. Selama masih bisa dimanfaatkan dan tidak mengganggu kepentingan establishment oligarkis di PD."
"Dia harus sadar, makin menonjol tampil ke publik, makin bahaya posisinya. Dia bisa ditendang ke luar arena sebagaimana tokoh PD yang lain," pungkas Yusril Ihza Mahendra. (gir/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Ken Girsang