jpnn.com - JOGJA - Lembaga Amil Zakat (LAZ) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membuat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani terkagum-kagum. Sebab, perusahaan pelat merah itu bisa menyediakan besiswa dalam jumlah wah dengan uang dari para pegawainya yang dikumpulkan melalui LAZ.
Dalam setiap tahun, LAZ PLN bisa mengumpulkan dana hingga Rp 120 miliar. Dari jumlah itu, biasanya ada Rp 40 miliar yang dialokasikan untuk pendidikan.
BACA JUGA: Serius! Pimpinan KPK Wajib Simak Nih Kata Fadli Zon
Kali ini, LAZ PLN menyerahkan beasiswa untuk 200 mahasiswa yang berkuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) atau pun perguruan tinggi swasta (PTS) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Beasiswa yang merupakan bagian dari program Cahaya Pintar itu antara lain diberikan kepada mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Islam Indonesia (UII).
Puan mengatakan, uang zakat sebesar Rp 120 miliar tentu belum seberapa dibandingkan luasnya wilayah Indonesia. Namun, ia mengingatkan bahwa uang yang terkumpul merupakan bentuk gotong royong untuk memperbaiki Indonesia.
BACA JUGA: Kisah Rudy Habibie Kecil yang Berlayar ke Jawa Seorang Diri
“Rp 120 miliar itu bukan angka yang kecil, tapi bukan angka besar. Saya memahami jika ini dibagi ke seluruh Indonesia, tentu saja angka yang tidak cukup. Tapi niat kita bagaimana bergotong-royong memperbaiki Indonesia ke depan,” ujar Puan saat menyampaikan kata sambutan pada acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) penyerahan Beasiswa Cahaya Pintar di Bangsal Kepatihan, Jogja, Senin (20/6).
Di acara yang juga dihadiri Gubernur DIY Sri Hultan HB X dan Direktur Human Capital Management Perusahaan Listrik Negara, Muhammad Ali itu Puan mengatakan, jumlah uang zakat yang terkumpul dan diberikan sebagai bea siswa bukan sekadar pada besar atau kecilnya. “Namun berapa banyak yang bisa kita berikan sehingga mereka bisa menyelesaikan pendidikannya," jelas Puan.
Lebih lanjut Puan mengatakan, pemerintah telah menyusun berbagai langkah strategis termasuk menerapkan kebijakan link and match antara pendidikan tinggi dengan industri. Termasuk dengan revitalisasi pendidikan vokasional.
BACA JUGA: KPK Tambah Jerat Hukum untuk Bupati Subang
Selain itu, katanya, pemerintah juga menyediakan program beasiswa. “Pemerintah juga telah menyiapkan beasiswa biaya pendidikan mahasiswa miskin berprestasi yang diperuntukan bagi 75.000 mahasiswa," terangnya.
Sedangkan Sri Sultan dalam kesempatan sama mengatakan, bantuan itu hendaknya tidak sekadar dimaknai sebagai amal. Menurutnya, memberi beasiswa merupakan bentuk investasi di bidang pengembangan sumber daya manusia.
“Modal, bantuan peralatan tidak akan berjalan efektif dan efisien apabila ke depan tidak diserta dengan kesiapan keterampilan manusianya,” katanya.
Sedangkan Direktur Human Capital Management PLN, Muhammad Ali menjelaskan, dana yang terkumpul berasal dari zakat para pegawai PLN di seluruh Indonesia yang beragama Islam. Menurutnya, pengumpulan zakat itu merupakan kebijakan direksi PLN yang mewajibkan pegawai membayar zakat secara otomatis dan terpusat.
Dari situlah LAZ PLN bisa mengumpulkan dana hingga Rp 120 miliar. LAZ PLN pun telah bekerja sama dengan 40 PTN dan PTS di seluruh Indonesia untuk menyediakan beasiswa bagi 2000 mahasiswa.
Menurut Ali, alokasi dana dari LAZ PLN untuk bantuan pendidikan mencapai Rp 40 miliar. “Kami berharap bantuan beasiswa ini dapat membantu pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan,” katanya.(zal/jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh! Menteri Rini Bikin Rieke Ngamuk Lagi
Redaktur : Tim Redaksi