Zoya Amirin, Psikolog Seksual yang Mendunia lewat Website

Dilirik Merek Kondom Jadi Brand Ambassador

Jumat, 21 Oktober 2011 – 08:08 WIB
Zoya Jusung Amirin. Foto : M Dinarsa/Jawa Pos

Di Indonesia, nama Zoya Jusung Amirin MPsi mungkin belum dikenal secara luas sebagai psikolog seksualTapi, di beberapa kantor berita asing, namanya cukup dikenal

BACA JUGA: Pasangan Yudanegara-Putri Bungsu Sultan Jogja setelah Sehari Menikah

Itu terjadi setelah dia gencar berpromosi lewat dunia maya


  M

BACA JUGA: Nurmali, Bangun Pondok Merah Putih di Wilayah Sengketa RI-Malaysia di Camar Bulan

DINARSA K., Jakarta

ZOYA Amirin tampak sibuk saat ditemui di Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, tadi malam
Panggilan terus berdering di tiga ponsel yang dijajarnya di meja

BACA JUGA: Ingin Bersantai dengan Istri Baru, Lanjutkan Bisnis

Dia pun harus bergantian mengangkat telepon yang ditujukan kepadanya itu
 
Kendati memancarkan raut muka kelelahan, senyum masih terus mengembang dari bibirnyaLittle black dress berpotongan simpel yang dikenakannya membuat dirinya terlihat semakin memesona"Ya, memang hari ini saya sangat sibukDari siang, saya meeting terusPindah-pindah tempatnya," urai perempuan kelahiran Jakarta, 7 September 1975, itu
 
Dia menambahkan, kesibukan itu berkaitan dengan pengembangan web pribadi miliknya bertitel www.zoyaamirin.com yang dirilis bulan lalu, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-36Berdasar profesinya sebagai psikolog seksual, website itu memang berisi segala hal yang menyangkut seks, terutama sex education.
 
Tujuan utama peluncuran situs yang disebutnya situs pertama tentang pendidikan seks di Indonesia itu adalah dia ingin dikenal sebagai seorang psikolog seksual dan memberikan pendidikan seks secara lebih luas kepada masyarakatFitur blog dalam web tersebut digunakan untuk mem-posting pendidikan seks yang ingin dia sampaikan kepada visitor web

Sebelumnya, pendidikan seks dia berikan melalui konsultasi atau seminar di mana dia diundang sebagai pembicaraSesekali dia juga melakukan road show bersama Komunitas Kajian Perilaku Seksual (KP2S) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) ke sekolah-sekolah atau ke tempat lain seperti di penjara anak-anak

"Kalau sebagai pembicara, saya harus tunduk kepada temaSedangkan melakukan road show memerlukan biaya besar, yang saya tidak bisa selalu memenuhinya," ungkapnya"Akhirnya, saya hanya menunggu ada sponsor, baru saya jalanSaya tidak mau begitu terus," sambungnya.
  
Karena itu, perempuan yang menyebut dirinya sebagai satu-satunya psikolog seksual berjenis kelamin perempuan di Indonesia itu mengatakan, demi membiayai usaha sosialnya memberikan edukasi seksual seluas mungkin kepada masyarakat, nantinya  itu juga digunakan untuk mencari keuntunganSebab, turun menjemput bola melakukan pendidikan seks membutuhkan dana besar. 
 
Zoya bersyukur, web tersebut membuat namanya kian dikenalSejumlah produk maupun perusahaan juga tengah melakukan pendekatan kepadanya untuk mensponsoriDi antaranya, dua brand kondom lokal yang sedang melakukan negosiasi dengan lulusan Fakultas Psikologi UI itu untuk menjadi brand ambassador mereka
 
Dia juga bakal di-endorse oleh detik.com untuk mengisi blogdetik sekaligus membikinkannya fitur live chat yang akan dipasang di webnyaSaat ini pengunjung sebenarnya sudah bisa mengontak Zoya, tapi baru bisa via e-mailMelalui web, dia juga bakal menginformasikan semua kegiatannyaBaik ketika dia diundang untuk menjadi pembicara maupun serangkaian kegiatan yang digelarnya
 
Di antaranya adalah Zoya"s Lounge yang merupakan konsultasi grup dengan 20 orangYang akan datang, dia berencana menggelar workshop seks yang dikhususkan pasangan suami istri dengan materi, antara lain, senam seks dan variasi gerakan-gerakan seks

Awal tahun depan, dia juga bakal kembali menghelat road showTargetnya adalah kampus-kampus di Jakarta dan akan meluas hingga ke seluruh kota besar di Jawa

"Semua kegiatan itu bakal tetap saya patok tarifFungsinya agar ada komitmen dari orang yang datangMeskipun nanti beberapa kegiatan akan sangat murah, semisal Rp 10 ribu, tetap harus bayar," tegasnya

Berkat situs pribadinya itu, Zoya mengaku namanya sebagai psikolog seks kian dikenal masyarakatDia bahkan menyebut sambutan masyarakat akan peluncuran webnya itu sangat menghebohkan
 
Di hari-hari awal launching, ada sekitar seribu orang per hari yang mengunjungi webnyaPengunjungnya semakin membeludak menjadi sekitar 2 ribu orang per hari saat Zoya merilis podcast-nya yang memampang dirinya tengah membicarakan masalah-masalah seputar seks dengan presenter seksi Chantal Della Concetta yang juga kawan akrabnya itu

Zoya menyebut, pengunjung webnya semakin lama semakin banyakMember yang mendaftar menjadi anggota juga konsisten naikHingga sekarang, dia bilang sudah ada lebih dari 300 orangBahkan, berkat situs dan podcast-nya itu, dia juga menjadi pemberitaan di luar negeri melalui sejumlah kantor berita seperti Al Jazeera, Daily Telegraph, atau Associated Press (AP)

"Sejak podcast saya launching di web, sepuluh hari setelah web rilis, banyak media asing yang menghubungi sayaBeberapa di antara mereka bahkan datang langsung untuk wawancara dengan saya," ucapnya

Menurut dia, media-media asing itu merasa heran bahwa di Indonesia yang dipandang sebagai negara yang masih memandang seks sebagai masalah yang masih tabu dibicarakan secara terbuka, Zoya malah tampil dengan berani dan blak-blakan. 
 
Berkat sorotan dari pers asing itulah, pengunjung webnya tidak hanya berasal dari IndonesiaBanyak orang yang berasal dari negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, atau Singapura, maupun yang jauh seperti Australia dan Inggris, juga turut mengaksesItu diketahui dari e-mail yang diterimanya
 
"Mereka juga meminta saya untuk membuat web saya juga bisa diakses dalam bahasa InggrisTapi, itu masih belum ada dalam bayangan sayaSaya ingin memberikan pendidikan seks kepada orang Indonesia dulu," terangnya. 
 
Menurut dia, situs itu adalah obsesi pribadinya selama empat tahun terakhir yang akhirnya menjadi kenyataanBahkan, dia tidak menyangka, ketika diluncurkan, itu akan memancing perhatian begitu besar
 
Awalnya perempuan yang bercerai tiga tahun lalu itu hanya menyimpan keinginan besarnya untuk dirinya sendiriHingga suatu saat, dia menyampaikan keinginannya itu kepada Agus Sari, seorang ahli lingkungan hidup yang juga kekasihnyaDia bilang, saat disampaikan itu, justru Agus yang antusias dan langsung menyusun rencana untuk membuat web yang diidamkannya itu
 
Merasa sebagai orang yang gaptek, Zoya pun lebih banyak menurut apa yang direncanakan AgusDia lebih banyak menyampaikan apa yang diinginkannya dan diterjemahkan pacarnya ituKarena ingin mendapat hasil terbaik, Zoya dan Agus habis-habisan bekerja untuk mewujudkan web tersebut
 
Tenaga profesional seperti desainer web dan fotografer dilibatkan pembuatannya, yang mulai konsep hingga finishing memakan waktu enam bulan ituTak heran, biaya yang dikeluarkan dari kantong pribadinya untuk membiayai proyek tersebut juga tidak bisa dibilang sedikit
 
"Sudah sekitar Rp 100 jutaan lahTapi, itu juga tujuannya jangka panjangMas Agus bilang, di masa depan, perusahaan ini bisa menjadi korporasi yang menopang keuangan saya," beber perempuan yang juga mengelola lembaga psikologi yang berhubungan dengan organisasi dan perusahaan itu.
 
Zoya tak menampik webnya bisa menjadi bibit kontroversiMengingat, seks bukanlah subjek yang wajar untuk dibicarakan secara terbuka di republik ini meskipun zaman sudah sangat maju"Sekarang sih saya bersyukur tidak ada apa-apa dan bisa berjalan lancar sampai seterusnya," harapnya
 
Dia bercerita, karena seks pula, dirinya pernah mendapat teror melalui SMS maupun e-mailItu terjadi kala dia menjadi saksi ahli kasus video porno yang menimpa Ariel Peterpan, Luna Maya, dan Cut Tari beberapa waktu lalu(c/4kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Etty Indriati, Profesor Kedokteran yang Juga Pelukis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler