Zulhas Puji Gerak Cepat Ganjar Pranowo Terkait Persoalan Desa Wadas 

Kamis, 10 Februari 2022 – 12:25 WIB
Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan memberi keterangan pers di Rumah Dinas Bupati Banyumas, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (10/2/2022) pagi. ANTARA/Sumarwoto

jpnn.com, PURWOKERTO - Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan mengapresiasi langkah cepat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait permasalahan di lokasi proyek pembangunan Waduk Bener, Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jateng. Ganjar Pranowo mengambil inisiatif cepat dengan datang langsung ke lokasi dan menentramkan warganya di sana. 

"Saya tentu apresiasi Pak Gubernur, Pak Ganjar, sudah mengambil inisiatif cepat datang ke lokasi dan menenteramkan warganya," kata Zulkifli Hasan seusai bertemu Bupati Banyumas Achmad Husein di Rumah Dinas Bupati, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (10/2) pagi. 

BACA JUGA: Muhaimin Iskandar: Saya Sudah WA Kapolri, Jangan Lagi Ada Bentrok di Desa Wadas

Namun demikian, ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu meminta semua kegiatan pengukuran tanah di lokasi proyek pembangunan Waduk Bener untuk segera dihentikan dulu. Selain itu, lanjut Zulkifli, apabila masih ada warga yang ditahan agar segera dibebaskan. 

Zulkifli Hasan menuturkan MPR RI sangat mendorong adanya dialog dan mediasi dalam menyelesaikan permasalahan di Desa Wadas. 

BACA JUGA: Konflik Desa Wadas, Luqman Ingatkan Keputusan Muktamar NU, Haram Merampas Tanah Rakyat

"Tentu, itu (dialog, Red.) harus. Hentikan pengukuran, bebaskan semua, dan kami mendukung Pak Ganjar, itu kan sudah mengambil inisiatif untuk berembuk," kata sosok yang akrab disapa Zulhas itu. 

Dia mengatakan sekarang ini yang penting adalah keamanan, ketentraman, dan keselamatan. 

BACA JUGA: Konflik Wadas, Banyak Orang Salah Paham, Ini Penjelasan Lengkap dari Ganjar Pranowo

“Itu nomor satu,” tegas Zulkifli Hasan. 

Sebelumnya diberitakan, aparat kepolisian mengawal pengukuran tanah untuk kepentingan pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jateng, Selasa (8/2).

Namun, terjadi insiden kekisruhan antara aparat kepolisian dalam rangka pembebasan dan pengukuran lahan penambangan material andesit untuk Bendungan Bener.

Pembebasan lahan mendapat penolakan dari warga Wadas yang menganggap lahan itu adalah sumber kehidupan, dan apabila ditambang berarti sama dengan menghilangkan penghidupan mereka.

Perjuangan warga Wadas mempertahankan tanahnya dari rencana tambang ini telah dilakukan beberapa tahun belakangan, hingga akhirnya terjadi bentrok antara polisi dan warga. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler