jpnn.com - PONTIANAK - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengajak seluruh kalangan untuk mencermati berbagai informasi yang berseliweran di media sosial. Menurutnya, kemajuan teknologi informasi dan derasnya berbagai informasi akan berpengaruh pada nilai-nilai yang dianut Bangsa Indonesia.
Zulkifli menyampaikan hal itu saat berbicara pada sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (2/4). Sosialisasi Empat Pilar hasil kerja sama MPR dan Universitas Tanjungpura itu diikuti sekitar 200 peserta dari kalangan akademisi, camat, tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kalbar.
BACA JUGA: KPK Ragukan USD 8 Ribu Milik Sanusi, Ini Sebabnya...
"Ada yang mengatakan, dengan perkembangan luar biasa itu, pada tahun 2045 nanti bisa memporak-porandakan identitas bangsa kita," katanya.
Ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, kemajuan IT memang telah menggerus rasa persaudaraan dan wawasan kebangsaan. Bahkan rasa cinta tanah air dan identitas bangsa pun mulai luntur.
BACA JUGA: Bos Podomoro Akui Dua Kali Nyawer ke Sanusi, Segini
Karenanya, kata Zulkifli, MPR terus-menerus membangun karakter bangsa. Menurutnya, bangsa-bangsa yang sudah maju pun tetap membangun karakter.
"Inilah tekanan media sosial yang luar biasa. Bisa saja suatu saat Indonesia bisa terpecah belah. Karena itu kita terus membangun karakter bangsa melalui sosialisasi Empat Pilar MPR. Negara lain seperti Amerika, Singapura, Jepang, Korea Selatan, terus membangun karakter bangsa," katanya.
BACA JUGA: Ketua MPR: Maka Terjadilah Kasus Zaskia Gotik...
Lebih lanjut ia menegaskan, sosialisasi Empat Pilar sebenarnya bukan hanya tugas MPR melainkan seluruh pihak. Ia menyebut kasus Zaskia Gotik yang dianggap melecehkan Pancasila karena memang tak tersentuh sosialisasi tentang dasar negara itu.
"Sekarang cuma MPR yang melakukan sosialisasi. Maka terjadilah kasus Zaskia Gotik karena tidak ada yang mengajari Pancasila," ujarnya.
Selain itu, tambah Zulkifli, terjadi disorientasi pada masyarakat. Contohnya adalah ketika seseorang maju sebagai calon legislatif atau pun kepala daerah.
”Maju menjadi anggota DPR, gubernur, bupati, wali kota, camat, tapi tidak tahu untuk apa. Karena tidak tahu, akhirnya anggota dewan main proyek, terjadilah korupsi," katanya.
Sementara Wakil Rektor I Universitas Tanjungpura, Aswandi mengatakan, Empat Pilar merupakan konsep luar biasa. "Ada tokoh yang mengatakan kalau ada negara yang belum punya dasar negara, pakai saja Pancasila. Pancasila itu universal," katanya.
Aswandi mengungkapkan, Kalbar berada dalam bingkai NKRI. "Kalbar tidak pernah ingin memisahkan diri. Kita nyaman dalam keragaman atau kebhinnekaan," katanya.(adv/ara/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nah Lo! Gerindra Minta Semua Izin Usaha PT APL Dicabut
Redaktur : Tim Redaksi