jpnn.com - JAKARTA - Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan melontarkan kritiknya ke Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan yang besar. Alasannya, kebesaran Muhammadiyah belum bisa dikonversikan secara maksimal untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat banyak.
Zulkifli mengungkapkan, setengah dari seluruh kekayaan ekonomi yang ada di lembaga-lembaga keuangan hanya dimiliki oleh segelintir orang saja. Karenanya, organisasi besar sekelas Muhammadiyah harus mampu meningkatkan perannya.
BACA JUGA: Hiswana Migas Kaji Kemungkinan Perkarakan Faisal Basri
"Ormas-ormas yang besar sekelas Muhammadiyah belum berhasil dikonversi jadi kekuatan kesejahteraan. Karena itu perlu kerja keras luar biasa untuk menjadikan ormas sebagai kekuatan menyejahterakan masyarakat," kata Zulkifli saat membuka Muhammadiyah Expo 2015 di Parkir Timur, Silang Monas Jakarta, Kamis (28/5).
Ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengharapkan Muhammadiyah agar memperkaya dan memperkuat visinya membangun bangsa ini. "Agustus mendatang Muhammadiyah akan muktamar di Makassar. Perkaya dan kuatkan visi merebut kesejahteraan dan kekuasaan yang pada akhirnya untuk kebaikan bangsa dan negara ini," pungkasnya
BACA JUGA: Usut TPPU Kasus Kondensat, Polri Blokir 26 Sertifikat
Namun demikian Zulkifli juga mengingatkan negara-negara maju tidak mencurigai peranan ormas Islam di Indonesia. Sebab, justru di Indonesia toleransi bisa berjalan baik.
”Islam di Indonesia sangat toleran. Masjid Istiqlal berdampingan dengan gereja di ibu kota negara, itu hal biasa. Coba cari di negara demokrasi sekalipun, sulit kita menemukan fakta itu," ujar besan mantan ketua PP Muhammadiyah, Amien Rais itu.
BACA JUGA: Tolak Wacana KLB, DPD KNPI Se-Indonesia Ajak Pemuda Bersatu
Karenanya Zulkifli menegaskan, negara lain tak perlu mengajari Indonesia maupun umat Islam soal toleransi. "Kita justru yang mengajari pihak asing soal toleransi. Logikanya jangan terbalik," tegasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Medan Bongkar Jual Beli Ijazah Palsu, Ini Reaksi Menristek Dikti
Redaktur : Tim Redaksi