10 Bulan Setelah ISIS Pergi, Mayat Berserakan di Mana-Mana
Al Jazeera melaporkan bahwa hingga April, 1.260 mayat dan kerangka manusia telah dievakuasi dari Mosul. Setelah itu, pemerintah menghentikan penghitungan. Tetapi, misi Mohammad dan rekan-rekannya berlanjut.
Hingga sekarang, para sukarelawan itu terus menggali puing-puing serta mengevakuasi mayat dan kerangka. Kondisi sebagian besar mayat tersebut tidak utuh, melainkan serpihan.
Civil Defence Corps of Iraq menghentikan misinya di Mosul karena tidak mau mengevakuasi mayat dan kerangka para teroris alias para pengikut ISIS.
Sesuai dengan instruksi pemerintah, mereka hanya bertugas mengevakuasi mayat dan kerangka warga sipil. Karena itu, saat jumlah mayat dan kerangka yang terkumpul cocok dengan jumlah warga sipil yang hilang, mereka berhenti mencari.
Padahal, mayat dan kerangka manusia masih bertebaran di Mosul. ’’Yang kami temukan memang lebih banyak yang terdeteksi sebagai pengikut ISIS. Sebagian besar mayat itu masih memakai sabuk bom bunuh diri atau ditemukan di dekat bahan peledak,’’ terang Mohammad. Mayat dan kerangka yang seperti itu, menurut dia, memang sengaja ditinggalkan oleh Civil Defence Corps of Iraq.
Tetapi, Mohammad dan rekan-rekannya tidak membedakan mayat dan kerangka itu sebagai warga sipil atau teroris.
’’Semula kami menyerahkan mayat dan kerangka temuan kami ke perwakilan pemerintah. Sekarang tidak lagi. Kami diminta langsung menguburkan secara masal di area pemakaman yang sudah disediakan,’’ terang pemuda 28 tahun itu. Mayat dan kerangka tersebut dikubur tanpa dihitung.
Sehari para sukarelawan bisa menemukan rata-rata 20 mayat dan kerangka. Tetapi, Mohammad mengatakan bahwa pihaknya pernah mengevakuasi 200 mayat dan kerangka dalam sehari.