Jadi Istri Kombatan ISIS Itu Sengsara, Nih Buktinya
jpnn.com, MOSUL - Otoritas Irak mengamankan 1.400 perempuan dan anak-anak yang terkait dengan dengan kelompok Islamic State (IS). Sebagian besar di antara mereka berasal dari Turki dan negara-negara pecahan Uni Soviet.
Kondisi mereka memang buruk. Tidur di atas matras berkutu di tenda-tenda tanpa AC.
Mereka tak punya jalan keluar dari persoalan yang dihadapi dan hidup dalam kekhawatiran bakal mengalami serangan balas dendam. Banyak di antara perempuan itu adalah para istri kombatan ISIS dari luar negeri yang bersama anak-anak mereka kini ditahan di sebuah lokasi rahasia di gurun pasir di Irak.
Saat ini mereka dalam kondisi frustasi. Berdasar video hasil rekaman reporter Russia Today, para perempuan itu sangat rindu untuk bisa pulang ke negeri asal masing-masing.
“Sebagian besar di sini datang dengan suami mereka. Kami tidak datang ke sini untuk bertempur atau terbunuh. Kami kemari untuk hidup,” ujar seorang perempuan dalam sebuah video itu.
Namun, tidak semua yang datang di kamp tersembunyi itu merasakan hal sama. Sebab, ada juga yang justru nekad melakukan aksi bunuh diri.
“Ketika kami kemari, salah satu perempun yang bersama kami meledakkan dirinya sendiri. Tentara langsung mulai menembak,” ujar salah satu di antara mereka.
Sedangkan perempuan lain yang suaminya terbunuh mengaku sudah tak tahan hidup dalam kondisi seperti itu. “Saya ingin pulang. Saya ada di sini karena tak sengaja. Tolong bawa saya keluar dari sini,” katanya.