10 WNI di Marawi Minta Dipulangkan
Enam WNI lain juga memiliki permintaan yang sama. Retno mengatakan, saat ini, tim dari KJRI Davao sudah berada di lapangan untuk mengupayakan proses evakuasi. Namun, hal tersebut masih belum bisa dilakukan karena masih terkendala faktor keamanan.
”Tim sudah berada di lapangan. Tepatnya di Kota Iligan, Provinsi Lanao del Norte, dua jam perjalanan dari Marawi. Tapi, aspek keamanan masih jadi pertimbangan utama tim. Kami tidak bisa melakukan evakuasi sendiri tanpa kerjasama dan bantuan dari otoritas setempat,” ungkap Retno.
Menurut Retno, 10 WNI yang berada di Marawi itu merupakan anggota Jamaah Tabligh asal Bandung dan Jakarta. Di sana, mereka sedang melakukan ibadah dan dakwah.
Di tengah kegiatan mereka, kondisi keamanan Marawi semakin tidak terkendali. Puluhan anggota kelompok militant menyerbu kota tersebut setelah aparat keamanan berusaha menangkap Isnilon Hapilon, veteran militan Filipina yang juga dikabarkan sebagai pemimpin ISIS di kawasan tersebut.
Tidak lama, bendera hitam ISI berkibar dan kelompok militan dilaporkan menculik seorang pendeta dan 14 jemaat gereja.
Mereka juga membakar sejumlah bangunan. Sebanyak 85 orang tewas dalam insiden tersebut. (and)