100 Prajurit TNI dari Satuan Tempur Siap Berangkat, Pasti Bisa!
"Pemahaman saya, membantu ini bukan yang akan kita bantu ini minta. Tapi kita harus melihat, apa yang kita bantu dan ini baru salah satu adalah tenaga pengajar," tutur dia.
Kodam sudah memiliki data dan tim untuk penempatan 100 prajurit dimaksud. "Berapa lamanya, sampai nanti ada kesiapan pemerintah daerah," ucap Pangdam kepada sejumlah awak media.
Hal ini kata dia, akan dilaporkan ke komando atas. Bahwa di sektor pendidikan diperlukan juga operasi untuk di daerah terpencil yang tidak bisa ditangani pemda.
BACA JUGA: Bupati Nunukan Ungkap Fakta tentang Guru di Perbatasan
"Menurut saya ini harus ada pengecualian khusus untuk daerah perbatasan dan terpencil," ujarnya
Yang perlu digarisbawahi, kata Pangdam adalah semangat masyarakat perbatasan untuk menyekolahkan anak-anaknya. Apalagi semangat belajar anak-anak di perbatasan sangat luar biasa. Hal tersebut lah yang mendorong dirinya mengirim tenaga pengajar dari TNI di daerah perbatasan dan terpencil.
“Tidak boleh kita diam untuk menangapi keinginan orangtua dan anak-anak di perbatasan ini. Bukan salah mereka berada di daerah terpencil itu," lugasnya.
Prajurit tenaga pengajar yang dikirim ke perbatasan diberi pembekalan oleh dinas terkait. Sehingga nantinya memiliki standar sebagai pengajar. "Mereka kita tatar dua tiga hari kemudian nanti kita berangkatkan," jelas Pandam.