12 Guru dan Siswa Pesantren di Bogor Ini Gabung ISIS
Ibnu Masud didirikan di Depok, Jawa Barat, pada 2007 silam. Setelah beberapa orang petinggi, termasuk sang pendiri Amah Abdurrahman, ditangkap dan diadili atas tuduhan terorisme, pada 2010 lokasi pesantren pindah ke kaki Gunung Salak, tepatnya di Desa Sukajaya, Tamansari, Bogor, Jawa Barat
Sofyan Tsauri, mantan anggota kelompok teroris mengaku pernah memberikan sumbangan untuk pesantren tersebut. Menurutnya, Ibnu Masud adalah sekolah untuk anak-anak pejuang Islam.
Pesantren tersebut juga merupakan tempat persembunyian bagi teroris yang sedang diburu aparat kepolisian. Pelaku bom Bali Dulmatin adalah salah satu buronan kelas kakap yang pernah singgah di sana.
Pada Agustus lalu Ibnu Masud kembali jadi sorotan karena ulah salah satu pengajar yang membakar umbul-umbul merah putih. Aksi tersebut sempat membuat marah warga Desa Sukajaya.
Guru Anti - NKRI Bakar Merah Putih, Langsung Ditangkap
Juru bicara Ibnu Masud Jumadi membantah institusinya punya hubungan dengan ISIS atau kelompok teroris lainnya. Menurutnya, Ibnu Masud hanya mengajarkan agama kepada anak-anak.
"Ibnu Masud memastikan anak-anak muslim disibukkan denga upaya memahami agama mereka dengan benar. Sehingga mereka menjadi generasi yang memahami agama, dan mau berjuang untuk agama," kata Jumadi seperti diberitakan Reuters, Kamis (7/9).
Saat ditanya apakah yang dimaksud dengan berjuang adalah mengangkat senjata? Jumadi tak memberikan jawaban tegas. "Butuh diskusi lebih lanjut untuk menjawab pertanyaan itu," ujarnya sambil menolak menjelaskan lebih jauh.