14 Pabrik Pengolahan Cokelat dan Kakao Diresmikan
Sabtu, 25 Juni 2011 – 03:35 WIB
Jelas dia, peningkatan kapasitas industri kakao mesti dibarengi adanya kesinambungan atau sustainability. Artinya, petani harus diberi dukungan terus-menerus untuk memastikan adanya suplai biji kakao secara kontinu dengan kualitas terjaga.
Pihak industri, kata dia, berkewajiban mengedukasi petani agar mampu menerapkan pola fermentasi, agar kualitas kakao meningkat tajam, serta bagaimana petani mampu meningkatkan yield, misalnya melalui good farm husbandry atau lebih dikenal dengan sebutan GAP (good agriculture practise).
Sejalan dengan itu, perhatian terhadap lingkungan pun mesti mendapatkan perhatian serius. Petani sebaiknya memilih grafting pohon tua, ketimbang membuka hutan baru untuk menanam kakao. "Apabila sustainable growth ini bisa diberlakukan, tak mustahil Indonesia akan menjadi produsen kakao nomor satu dunia. Sementara peningkatan kualitas produksi biji kakao, akan menjadikan hasil industri kita sebagai bahan baku utama yang berkualitas, bukannya sekadar filler," pungkasnya. (iki/fad)