17 Dokter Spesialis di RS Regional Sulbar Mengundurkan Diri
Rencana, dia hendak memeriksakan kandungan yang telah memasuki usia enam bulan. Namun dia harus pulang dengan rasa kecewa kerena tidak dapat melakukan pemeriksaan.
Dia mengaku tidak tahu harus kemana lagi memeriksakan kandungan. Kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Maryam terdaftar di RS Regional Sulbar.
"Kalau ada masalah di internal, jangan mengorbankan kami para pasien. Masa lain yang bertikai, kami dapat imbasnya," kata Maryam kepada FAJAR (Jawa Pos Group) di lobi RS Regional Sulbar, Jumat 8 Desember.
Keluhan serupa juga diutarakan pasien lainnya, Arisman Saputra. Kakinya yang patah akibat kecelakaan lalu lintas beberapa hari lalu, akhirnya tidak ditangani.
"Ada apa ini, kok tidak ada dokter. Jangan telantarkan kami. Hari ini jadwal saya check up kaki, tetapi tidak ada dokter," keluhnya.
Ketua Komite Medik RS Regional Sulbar, Dr Harpandi Rahim yang hendak dikonfirmasi terkait pengunduran diri para dokter spesialis tidak dapat ditemui.
Pintu kediamannya dalam kondisi tertutup rapat. Dia juga tidak merespons sambungan telepon.
Informasi yang diperoleh, 17 dokter spesialis yang bertanda tangan dalam surat pernyataan mosi tidak percaya dan ingin mengundurkan diri telah meninggalkan Sulbar.