17 Dokter Spesialis di RS Regional Sulbar Mengundurkan Diri
Salah seorang dokter spesialis yang mengajukan pengunduran, Sitti Saenab, dapat dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler, mengakui pengajuan pengunduran diri seperti yang tertuang dalam surat yang berbeda adalah benar.
Semua dokter yang bertanda tangan telah sepakat. "Itu bentuk kekecewaan kami. Jika mau lebih jelas hubungi dr Harpandi Rahim," pintanya.
Direktur RS Regional Sulbar, dr Andi Munasir mengaku terkejut dengan aksi pengunduran diri yang dilakukan 17 dokter ahli tersebut.
Dia mengklaim semua tuntutan yang pernah dilayangkan para dokter spesialis pada aksi mogok 6 November lalu, telah dipenuhi.
"Saya tidak tahu apa yang mereka (dokter spesialis, Red) maksud dengan mosi tidak percaya pada kinerja kami para direksi. Kalau ada masalah, kenapa selalu mogok yang mengakibatkan pasien dikorbankan," ucapnya.
Munasir mengaku sudah berkonsultasi dengan Pemprov Sulbar. Sekretaris daerah provinsi (sekdaprov) telah menanganinya.
"Saya tinggal menunggu arahan saja. Pak Sekda berjanji akan menerjunkan tim untuk meninjau masalah tersebut," ujarnya.
Kendati terjadi kekosongan dokter spesialis, Munasir menyebut pelayanan kesehatan tetap berjalan. "Kalau masih bisa ditangani dokter umum, kami tetap layani," tuturnya.