18 Pengunjuk Rasa di Myanmar Tewas Tertembak Polisi
Indonesia sebagai bagian dari ASEAN mengambil inisiatif untuk menyelesaikan keadaan di Myanmar, dengan menyatakan keprihatinan mendalam atas terjadinya kekerasan dan menyerukan semua pihak menahan diri.
'Seperti medan perang"
Setelah adanya kudeta, hampir setiap hari terjadi unjuk rasa di jalanan di penjuru kota-kota di Myanmar yang dihadiri ratusan ribu warga.
"Myanmar seperti medan perang," kata Kardinal Katolik Myanmar, Charles Maung Bo di Twitter.
Minggu pagi kemarin, polisi yang didukung kekuatan miiliter turun ke jalanan melepaskan tembakan ke berbagai kawasan di kota Yangon menggunakan granat, tembakan ke udara dan gas air mata, meski gagal membubarkan massa.
Polisi juga melemparkan granat di sebuah sekolah kedokteran di Yangon dan membuat para dokter dan mahasiswa berhamburan menyelamatkan diri.
Sebuah kelompok bernama 'Whitecoat Alliance' mengatakan sekitar 50 staf medis sudah ditahan.