2 Chef Qatar Belajar Kuliner Tradisional ke Tiga Kota di Indonesia
Chef Hassan dipandu oleh Chef Charles Toto mengunjungi sebuah desa yang terletak di perbatasan antara Papua dan Papua Nugini, Skouw Sae, di mana penduduk masih merawat kearifan lokal dengan merawat makanan khas mereka, Sagu.
Warga Skouw Sae merayakan panen sagu dengan menggelar acara Sagu Festival yang rutin diadakan setiap 21 Juni untuk mempromosikan sagu sebagai makanan pokok di Papua.
Syamsul menegaskan Kemendikbudristek sangat mengapresiasi kedatangan Chef Hassan dalam rangkaian program Culinary Journey ini ke Papua, khususnya dalam Sagu Festival.
“Saya acungkan jempol bagi masyarakat Papua da?am melestarikan sagu,” sambung Chef Hassan.
Chef Charles mengaku senang melihat antusiasme Chef Hassan dalam panen sagu ini. Bukan hanya memotong pohon sagu, tetapi memarut sagu hingga membantu memasak menggunakan Bakar Batu, tetapi juga mengikuti tradisi kami menggunakan alat-alat tradisional.
Chef Noof serta Ayam Mashkhuol, nasi bismillah rempah yang dimasak dengan cara slow cook yang bahan utamanya adalah kayu manis, kapulaga hijau, saffron, air mawar, ketumbar dan lainnya yang biasa disajikan dengan selada dan saus tomat istimewa oleh Chef Hassan.
“Senang melihat antusiasme siswa-siswi SMKN 1 Jayapura. Kami berharap agar apa yang kami sajikan bisa memberikan inspirasi baru bagi mereka, para calon chef,” ujar Chef Noof.
Koordinator Program untuk Iftar dan Culinary Journey Santhi Serad menyampaikan pada kegiatan ini disajikan berbagai keanekaragaman hayati Indonesia.