2 Chef Qatar Belajar Kuliner Tradisional ke Tiga Kota di Indonesia
Direktur Hilmar Farid mengatakan program Culinary Journey kegiatan kuliner yang mengandung unsur nilai budaya dan sosial kemasyarakatan yang tinggi yang dilestarikan secara turun temurun. Kegiatan itu juga mempertemukan 2 chef ternama dari Qatar dengan 1 chef ternama Indonesia.
"Keduanya bersama memperdalam pemahaman antara negara dan masyarakatnya, budaya, makanan dan pengalaman kuliner dari bagian timur hingga barat.
"Untuk lebih memahami budaya masing-masing melalui masyarakatnya, makanan tradisional tiap daerahnya dan juga bahan-bahan yang digunakan dalam setiap masakan," jelas Hilmar Farid salam keterangannya dikutip Rabu (5/7).
Dijelaskan Hilmar, pilihan lokasi, Papua, Medan serta Bali pada rangkaian Culinary Journey ini dipastikan bukan hanya mempunyai ragam kuliner, tetapi juga sarat akan nilai Budaya. “Ini sebuah proses saling
mengenal budaya, kebudayaan Indonesia dengan ekology yg sangat variatif dan kebudayaan Qatar, ketika bicara pangan, ini tidak hanya soal makanan, namun juga tradisi-tradisi yang mengikutinya,” ucapnya.
Hilmar Farid berharap melalui Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture masing-masing negara dapat lebih mempererat persaudaraan, menggali dan lebih memahami keunikan dan keragaman ini.
Sementara itu, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek Sjamsul Hadi, mengatakan kegiatan itu diselenggarakan sebagai ajang pengenalan filosofi budaya, norma dan kebiasaan masyarakat yang diwariskan dalam makanan, selain dari bahan-bahan utama dan cara memasaknya. Disebutkan juga sebagai keragaman kuliner dapat berperan sebagai media paling cair untuk memperkenalkan aneka budaya, adat istiadat hingga nilai-nilai masyarakat agar mudah dicerna bangsa lain.
"Culinary Journey. banyak mengandung arti kebudayaan dari kegiatan tersebut, salah satunya media komunikasi," tegas Syamsul Hadi.