2022, Sumber Kerugian GoTo Didominasi oleh Aspek Non-kas
jpnn.com, JAKARTA - PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) berhasil menutup 2022 dengan sejumlah indikator kinerja keuangan yang positif.
Meski masih mencatatkan kerugian di akhir tahun, secara fundamental semua pilar bisnis ekosistem digital terbesar di Indonesia ini mencatatkan pertumbuhan luar biasa.
Sumber kerugian perseroan pada 2022 lebih banyak disebabkan oleh aspek nonkas dan efek dari kebijakan yang hanya dibukukan sekali.
Mengutip rilis resmi GoTo, beberapa aspek non-kas tersebut di antaranya adalah goodwill impairment senilai Rp 11 triliun, investasi di JD, peningkatan beban kompensasi berbasis saham akibat penyesuaian asumsi masa kerja karyawan, serta beban restrukturisasi.
“Hal ini tidak merefleksikan kinerja operasional perseroan,” ujar manajemen GoTo dalam rilis resminya, Senin (20/3).
Secara operasional, kinerja Grup GoTo justru menunjukkan kinerja yang sangat kuat. Pendapatan bruto segmen On Demand Services pada tahun 2022 naik 32 persen menjadi Rp 13,6 triliun secara tahunan atau year on year (yoy).
Segmen E-Commerce mencatat pendapatan bruto sebesar Rp8,6 triliun, naik 38 persen yoy, sementara segmen Financial Technologi Services meraih pendapatan bruto sebesar Rp 1,7 triliun, tumbuh 43 persen yoy.
Secara kumulatif, total pendapatan bruto GoTo pada 2022 mencapai Rp22,9 triliun. Angka ini meningkat sebesar Rp5,9 triliun dibandingkan Rp17,0 triliun pada 2021.