3 Investor ini Segera Bangun 14.500 Hunian ASN Senilai Rp 41 Triliun di IKN
Dengan sudah mendapatkan SIPP, para investor selanjutnya akan melakukan studi kelayakan yang komprehensif dengan mencakup konsep desain, ruang lingkup proyek, dan rekomendasi teknologi yang mengoptimalkan project life cycle cost.
Para investor tersebut sekarang harus menyusun studi kelayakan dan akan diserahkan kepada pemerintah paling lambat enam bulan kemudian.
"Jadi dengan adanya izin, bukan berarti langsung membangun. Sesuai dengan surat yang kami terima, kami akan melakukan studi kelayakan yang mencakup antara lain kajian teknis, kajian ekonomi dan komersial, kajian lingkungan dan sosial serta kajian lingkungan hidup,” tambah Agung.
Hunian yang dibangun oleh tiga investor tersebut akan mampu menampung kurang lebih 14,500 ASN dan Hankam di 184 tower yang berada di beberapa area, yaitu Pusat Pelayanan WP1A-1, Pemerintahan Timur WP1A-1, Hunian TNI WP1A-1, dan WP1B Tahap 1.
Ketiga investor tersebut ditargetkan untuk menuntaskan pekerjaannya pada 2024 dan sehingga dapat beroperasi pada Agustus-Desember 2024.
Total nilai investasi dari ketiga investor tersebut adalah sekitar 41 triliun rupiah dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Berikut adalah rincian nilai investasinya, Summarecon sebesar Rp 1,67 triliun, Konsorsium Nusantara sebesar Rp 30,8 triliun dan KLHC Rp 8,65 triliun.
"Melalui skema KPBU dipastikan tidak ada pihak yang dirugikan," seru Bambang.