3 Kiat agar tak Tertular Hepatitis A
jpnn.com - Wabah hepatitis A yang terjadi di Pacitan, Jawa Timur memunculkan keresahan. Bukan tanpa alasan, pasalnya hampir 1.000 penduduk di daerah tersebut terjangkit virus tersebut. Ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB), Anda harus tahu kiatnya agar tidak ikut tertular hepatitis A.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sendiri dikabarkan masih melakukan penyelidikan atas KLB hepatitis A ini. Meski jumlah pasien rawat inap diberitakan menurut, tetapi Anda (khususnya penduduk Pacitan dan sekitarnya) tetap harus waspada.
Kenali gejala dan potensi komplikasi hepatitis A
Hepatitis A adalah salah satu jenis infeksi yang menyebabkan peradangan, gangguan fungsi, serta kerja organ hati. Penyebabnya adalah virus hepatitis A. Bagi sebagian orang, infeksi virus ini bisa tidak memberikan gejala apa pun. Namun bagi sebagian lainnya, gejala bisa muncul dalam waktu beberapa minggu setelah virus masuk tubuh.
Gejalanya antara lain:
- Mudah lelah
- Mual muntah
- Rasa tidak nyaman hingga nyeri di perut kanan atas
- Tidak nafsu makan
- Demam
- Gatal seluruh tubuh
- Urine berubah warna menjadi cokelat gelap
- Nyeri sendi
- Mata dan kulit yang menguning.
Meskipun umumnya hepatitis A bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi pada satu atau dua kasus, infeksi hepatitis A bisa berkembang berat dan menyebabkan kegagalan fungsi hati. Kondisi berat ini umumnya dialami oleh kelompok lansia dan memiliki riwayat penyakit kronis sebelumnya.
Kondisi berat penyakit hepatitis A ini akan berlangsung hingga hitungan bulan dan tentunya akan sangat memengaruhi aktivitas. Mengingat adanya KLB hepatitis A di Pacitan ini, tak ada salahnya untuk ekstra membentengi diri agar tidak ikut tertular.
Waspadai penularan hepatitis A
Virus hepatitis A sangat mudah berpindah dari orang ke orang secara fecal-oral (dari tinja ke mulut) di lingkungan yang kebersihannya tidak terjaga. Misalnya lewat kontaminasi makanan oleh kotoran atau tinja penderita. Bahkan, hanya dengan kontaminasi ringan saja, virus di dalamnya mampu menulari orang yang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi tersebut.