3 Perempuan Caleg Petahana Sukses, Bukan dari PDIP
Apalagi di periode saat ini akan ada banyak srikandi baru di DPRD Tabanan, sehingga semakin banyak wakil rakyat yang diajak memperjuangkan suara masyarakat, terutama suara perempuan.
"Dengan terpilihnya banyak anggota dewan perempuan tentu saya sangat senang. Artinya keterwakilan perempuan terpenuhi. Tidak hanya sekedar pelengkap saja," lanjut wanita asal Banjar Cau, Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan tersebut.
Dirinya menambahkan, meskipun berbeda partai srikandi-srikandi DPRD Tabanan tetap memiliki tujuan yang sama yakni untuk menjembatani aspirasi masyarakat dan memperjuang suara masyarakat. "Tujuan kita sama, cuman 'kendaraan' yang berbeda. Semoga ke depannya kita bisa berjuang bersama untuk masyarakat," tandasnya.
Hal serupa disampaikan oleh Ni Made Meliani, 56, yang pada periode sebelumnya merupakan Wakil Ketua DPRD Tabanan. Caleg dari Partai Golkar ini mengaku bersyukur pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan tentunya masyarakat yang telah memberikan hak pilihnya pada kader Golkar untuk menyalurkan aspirasi masyarakat selama lima tahun kedepan.
Dan sebagai legislatif, sesuai tupoksi ia akan menjalin sinergitas dengan eksekutif dan mewujudkan harmonisasi menuju Tabanan yang lebih bermartabat dan lebih baik sesuai harapan bersama. "Dan tentunya menjadi penyambung aspirasi masyarakat," tegasnya.
Wanita asal Desa Penarukan, Kecamatan Kerambitan, Tabanan yang menikah ke Banjar Delod Rurung, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan, itu pun mengaku senang dengan bertambahkan jumlah anggota dewan perempuan. Karena menurutnya lebih banyak akan lebih adem.
"Tentu kita dengan sukacita menyambut kedatangan para caleg perempuan di Gedung Dewan Sanggulan, dan artinya kuota perempuan 30 persen itu benar-benar di implementasikan dengan memilih caleg perempuan, bukan sebagai pemanis dibibir saja," sambungnya.