Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

300 Pendidik Siap Integrasikan Artificial Intelligence dalam Pembelajaran IFLS 2024

Sabtu, 28 September 2024 – 14:04 WIB
300 Pendidik Siap Integrasikan Artificial Intelligence dalam Pembelajaran IFLS 2024 - JPNN.COM
Pendiri dan Direktur Pelaksana REFO Pepita Gunawan (ketiga dari kiri) didampingi Jeff Lee (kiri), Steven Sutantro (kedua dari kiri), Miklos Sunario (tengah), Dr. Égo Obi (ketiga dari kanan), Adi Iskandar (kedua dari kanan), dan Devi Yulianty (kanan) berfoto bersama dalam kegiatan IFLS 2024 di Gading Serpong, Foto: dok IFLS

Noudhy Valdryno, seorang veteran dalam bidang kebijakan pemerintah dan publik yang juga merupakan co-founder ACE Edventure Indonesia.

Ryno membawa diskusi mengenai tata kelola dan kesiapan AI di Indonesia.

Dia menyoroti pentingnya mempersiapkan infrastruktur dan kebijakan yang tepat untuk mendukung integrasi AI di dunia pendidikan.

Kemudian Jeff Lee dari Singapura, CEO dan Pendiri Zoala, sebuah platform AI untuk kesehatan mental remaja dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang teknologi dan kesehatan mental.

Dalam kegiatan itu, Jeff berbagi bagaimana AI bisa meningkatkan literasi kesehatan mental dalam pendidikan dan implementasi teknologi AI terkait kesehatan mental untuk meningkatkan pengalaman pengajaran dan pembelajaran.

Jeff Lee mengungkapkan bahwa hal terpenting adalah kesamaan visi tentang bagaimana AI dapat mentransformasi pendidikan, tidak hanya dengan meningkatkan hasil pembelajaran, tetapi juga berfokus pada perkembangan siswa secara holistik, termasuk kesejahteraan mental dan emosional mereka.

“Ketika kita merangkul AI, sangat AI, sangat penting untuk memprioritaskan pertimbangan etika dan kesiapan, memastikan bahwa para pendidik kita didukung dan kesejahteraan siswa tetap menjadi pusat dari semua aplikasi AI,” ujar Jeff, sebagaimana dikutip dari laman LinkedIn-nya.

Kemudian Miklos Sunario, pemuda brilian berusia 20 tahun yang merupakan CEO dan co-founder EduBeyond, sebuah startup AI berbasis di Kanada, yang menggunakan model MRAFE untuk mempersonalisasi pembelajaran dan mengatasi kesenjangan pendidikan.

Diskusi serius tentang AI, terutama dalam pendidikan, belum jamak terjadi di Indonesia padahal mau tidak mau, AI telah menjadi bagian integral di bidang ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA