300 Pendidik Siap Integrasikan Artificial Intelligence dalam Pembelajaran IFLS 2024
Noudhy Valdryno, seorang veteran dalam bidang kebijakan pemerintah dan publik yang juga merupakan co-founder ACE Edventure Indonesia.
Ryno membawa diskusi mengenai tata kelola dan kesiapan AI di Indonesia.
Dia menyoroti pentingnya mempersiapkan infrastruktur dan kebijakan yang tepat untuk mendukung integrasi AI di dunia pendidikan.
Kemudian Jeff Lee dari Singapura, CEO dan Pendiri Zoala, sebuah platform AI untuk kesehatan mental remaja dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang teknologi dan kesehatan mental.
Dalam kegiatan itu, Jeff berbagi bagaimana AI bisa meningkatkan literasi kesehatan mental dalam pendidikan dan implementasi teknologi AI terkait kesehatan mental untuk meningkatkan pengalaman pengajaran dan pembelajaran.
Jeff Lee mengungkapkan bahwa hal terpenting adalah kesamaan visi tentang bagaimana AI dapat mentransformasi pendidikan, tidak hanya dengan meningkatkan hasil pembelajaran, tetapi juga berfokus pada perkembangan siswa secara holistik, termasuk kesejahteraan mental dan emosional mereka.
“Ketika kita merangkul AI, sangat AI, sangat penting untuk memprioritaskan pertimbangan etika dan kesiapan, memastikan bahwa para pendidik kita didukung dan kesejahteraan siswa tetap menjadi pusat dari semua aplikasi AI,” ujar Jeff, sebagaimana dikutip dari laman LinkedIn-nya.
Kemudian Miklos Sunario, pemuda brilian berusia 20 tahun yang merupakan CEO dan co-founder EduBeyond, sebuah startup AI berbasis di Kanada, yang menggunakan model MRAFE untuk mempersonalisasi pembelajaran dan mengatasi kesenjangan pendidikan.