328 Karya Masuk Lomba Foto Mendorong Daya Saing Daerah Melalui Pembangunan Berkelanjutan
jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 328 karya dari 68 jurnalis seluruh Indonesia mengikuti Lomba Foto Mendorong Daya Saing Daerah Melalui Pembangunan Berkelanjutan.
Lomba ini merupakan kerja sama Konsorsium Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan dengan Pewarta Foto Indonesia.
Lomba yang diadakan pada periode September 2022 hingga pengumuman pemenang pada 15 Oktober 2022 tersebut merupakan bagian dari program Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan (IDSDB), khususnya untuk sosialisasi pilar-pilar keberlanjutan yang terdiri atas lingkungan lestari, ekonomi hijau, sosial inklusif, dan tata kelola yang baik.
Dengan menerapkan prinsip keberlanjutan secara utuh, diharapkan daya saing daerah akan meningkat yang juga akan tercermin dalam peningkatan daya saing nasional.
Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Herman Suparman selaku perwakilan konsorsium IDSDB, saat pengumuman lomba, Sabtu (15/10), mengemukakan karya para pewarta foto ini diharapkan dapat memberi gambaran kepada publik dan para pemangku kepentingan yang terkait mengenai pentingnya kebijakan perekonomian daerah yang sejalan dengan perhatian terhadap kelestarian lingkungan dan prinsip-prinsip keberlanjutan sosial, ekonomi, dan tata kelola secara integral dalam kerangka pembangunan inklusif.
“Jika dilihat, karya foto rekan-rekan jurnalis ini membawa pesan yang begitu dalam menangkap konteks program ini, terutama bagaimana foto-foto itu membawakan pesan kepada publik bahwa keberlanjutan itu penting dalam meningkatkan daya saing daerah,” ujar Herman.
Sekjen Pewarta Foto Indonesia (PFI) Hendra Eka meyampaikan terdapat 328 karya foto hasil 68 jurnalis foto dari berbagai wilayah Indonesia.
Karya foto merekam beragam aktivitas yang terkait dengan pilar keberlanjutan seperti penggunaan energi ramah lingkungan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, pemanfaatan hasil hutan non-kayu sebagai sumber ekonomi masyarakat setempat, penerapan ekonomi sirkuler dengan pengelolaan sampah, upaya masyarakat adat menjaga hutan, hingga praktik pertanian yang ramah lingkungan.