4 Orang Tewas Akibat Tertimpa Longsor di Sibolga dan Madina
Wali Kota Sibolga, Syarfi Hutauruk langsung menjenguk korban di Rumah Sakit FL Tobing Sibolga, Jumat (12/10).
“Kita menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah yang merenggut empat orang warga. Kita minta supaya masyarakat mengantisipasi daerah rawan banjir, khususnya yang tinggal di bantaran sungai,” ujar Syarfi.
Menurutnya, ada beberapa kawasan yang merupakan pemukiman masyarakat, rawan atas banjir susulan. Ancaman banjir ini dikhawatirkan akan terjadi lagi karena curah hujan di daerah tersebut masih tinggi.
Karenanya, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan. Ini perlu dilakukan agar tidak ada lagi korban jiwa.
Adapun empat korban tewas dalam musibah banjir itu adalah Boru Marbun dan kedua orang anaknya, Wahid Tobing dan Juni Tobing. Seorang lagi adalah Sainul Lubis.
Saat kejadian, seluruh korban sedang menonton acara televisi di dalam rumah Boru Marbun tersebut. Seluruh korban tewas akibat tertimpa bangunan rumah yang ambruk.
“Saat kejadian, hujan turun sangat deras. Kami terkejut karena mendengar suara seperti dentuman. Kami lihat rumah yang ditempati Boru Marbun sudah ambruk. Warga kemudian bergegas mengevakuasi dengan mengangkati batu dan menimpa korban. Mereka dilarikan ke rumah sakit. Namun, empat korban tidak bisa terselamatkan,” ujar Saidah, 33, seorang warga.
Banjir dan tanah longsor juga melanda beberapa kawasan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Selain merusak puluhan rumah, bencana ini juga mengakibatkan badan jalan nasional di Desa Taluk, Kecamatan Natal, Kabupaten Madina terputus.