4 Politeknik & Industri Berkolaborasi Menjawab Masalah Limbah
Lalu, pengembangan dan pemanfaatan sarpras, sertifikasi kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, magang, penelitian terapan bersama, dan rekrutmen lulusan pendidikan vokasi.
Sementara itu, Direktur Enerflow Engineering Indonesia Yunita Fahmi mengatakan jumlah industri di Indonesia sangat banyak dan belum ada satu pun yang menyelesaikan permasalahan limbah secara serius.
Yunita menjelaskan, kerja sama bersama politeknik berupa pembuatan alat pengolah limbah.
Dia berharap, produk-produk IPAL PT Enerflow Engineering Indonesia dan Siskindo Utama Dharma, baik IPAL Industri maupun IPAL Domestik dan juga alat pengolahan limbah secara Thermal ‘Enerflow-Cyclo Burn Grate’, bisa menjadi solusi untuk industri pembangkit yang ada di pulau-pulau kecil.
"Tidak hanya itu, melalui kolaborasi ini juga turut menciptakan wadah wiraswasta bagi lulusan SMK sebagai perusahaan jasa yang menyiapkan tenaga-tenaga ahli dalam mengoperasikan peralatan lingkungan dan juga perawatan peralatan tersebut, sehingga Industri dapat fokus pada bidang yang ditekuni,” jelas Yunita.
Lebih lanjut dikatakan dengan itikad ingin memperbanyak teknisi-teknisi Governor (alat kontrol di diesel engineering) yang andal, pihaknya pun menjadikan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) menjadi titik pertama peletakan peralatan workshop.
Dia memutuskan untuk memindahkan semua peralatan workshop mereka di area PPNS dengan harapan bisa mendidik siswa politeknik atau SMK dalam hal me-repair Governor, sehingga tercipta teknisi-teknisi andal yang siap membantu kebutuhan Industri yang ada.
"Peralatan-peralatan canggih yang dimiliki PPNS diharapkan dapat memproduksi suku cadang yang dibutuhkan, sehingga membantu industri dalam menyelesaikan semua permasalahan yang ada tanpa campur tangan negara luar,” tutur Yunita.