Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

4 Rumah Terbakar, 9 Pelajar SMA Tewas Terpanggang

Selasa, 11 Oktober 2011 – 10:26 WIB
4 Rumah Terbakar, 9 Pelajar SMA Tewas Terpanggang - JPNN.COM
Empat jenazah pelajar yang tewas terbakar. Foto: Fahmi/Metro Tapanuli/JPNN
Kedua belas anak kost itu tinggal di dua kamar yang dipisahkan atas 6 pelajar putra dan 6 pelajar putri. Saat terjadi kebakaran, tiga pelajar masing-masing Steven Situmorang, Melda Sinaga dan Yuni Sidabalok, sedang pulang kampung.

G Simbolon (71), tetangga korban yang juga ayah mertua Masdinar Sinaga, mengaku melihat api pertama kali berasal dari lantai 1 rumah Masdinar Sinaga. Hanya hitungan menit, api menyambar tida rumah di samping kiri dan kanannya. Disebelah kiri rumah milik marga H Nadeak alias Ama Toga, di sebelah kanan rumah milik Yusniar br Pasaribu dan paling kanan rumah Hotman Sipayung yang menjabat sebagai kepala sekolah SMA Negeri 1 Pangururan.

“Saya tahunya ada kebakaran, saat itu saya baru meletakkan badan ke tempat tidur. Tak berapa lama kemudian, terdengar suara teriak-teriak dari luar rumah. Tolong...tolong... kebakaran. Saya keluar rumah, sontak terkejut ternyata api sudah besar. Karena saya takut api menyambar rumah saya, saya suruh anak saya ambil air diember berjaga-jaga mana tahu api menyambar ke rumah. Namun, pemilik rumah Madinar Sinaga adalah menantu saya saat itu tidak nampak. Kata warga menantu saya sudah pergi usai kejadian karena trauma. Saya pun nggak tahu, siapa-siapa saja yang tinggal di rumah itu. karena sejak anak saya, suami Masdinar meninggal di bulan Maret lalu, saya tidak pernah masuk ke rumah itu. Sejak anak saya itu meninggal, adalah anak kos di rumah tersebut," ujar bapak 6 anak ini.

Lebih lanjut kata suami T Sihotang ini, saat kejadian hanya dua unit mobil damkar yang memadamkan api. Sementara warga tidak dapat berbuat banyak untuk memadamkan api, karena saat itu pdam air mati. “Mulai sore, air PDAM mati, listrik pun mati hidup. Semalam saat kejadian pun datang gempa, lebih dari 3 kali. Tapi semalam sekitar pukul 2 pagi, anak-anak kos itu masih saya dengar nyanyi-nyanyi diloteng. Mereka memang biasa nyanyi-nyanyi pakai gitar di loteng,” sambungnya.

SAMOSIR-Berawal dari hubungan pendek arus listrik (korsleting), sedikitnya 4 rumah semi permanen di Jalan Handriani Sinaga, Kelurahan Pintu Sonang,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close