4 Rumah Terbakar, 9 Pelajar SMA Tewas Terpanggang
Selasa, 11 Oktober 2011 – 10:26 WIB
"Saya tahu adanya kebakaran karena orang-orang dari luar rumah berteriak-teriak. Kebakaran... kebakaran... Saya pun mau tahu apa yang terjadi diluar saya. Tak tahunya yang kebakaran di samping rumah. Saya lihat api sudah mulai mengenai atap rumah, saya langsung selamatkan surat-surat administrasi kepegawaian, ijazah. Sedangkan barang-barang lainnya tidak ada yang bisa saya selamatkan. Saya pun sudah sempat takut, habis mengambil dokumen saya langsung ingat anak saya si Sri (15). Sri dimana kau nak, sri dimana kau. Warga pun lengang melihat saya berteriak-teriak, saya kecarian sama sri, Pertamanya istri saya sudah keluar rumah, tak tahunya anak saya Sri sudah keluar rumah. Saya ketemunya di aspal jalan depan SMA Negeri 1," ujar Hotman saat membuat acara upah-upah di kantin sekolah.
Masih kata Hotman, ia berharap pemerintah daerah memberikan bantuan kepada para korban kebakaran, khususnya mereka yang terpanggang. "Mereka anak-anak saya yang pintar. Mereka aktif berorganisasi di sekolah. Tidak ada korban itu anak-anak yang bandal. Kenapalah harus mereka. Saya hanya bisa mengucapkan turut berduka cita kepada murid-murid saya. Syukurlah saya masih selamat, juga istri dan anak saya," katanya melapkan kedua tangannya ke wajahnya. (osi/nsi/mag-5/smg)