4 Tahun Pemerintahan Jokowi – JK, Simak nih Ulasan Ekonom
Mantan komisaris Bank Mandiri itu juga mencermati pembangunan infrastruktur di era Jokowi-JK. Pembangunan infrastruktur di masa pemerintahan ini sangat massif. Namun jika ditanya dampaknya terhadap perekonomian, memang belum banyak terlihat. Sebab infrastruktur membawa dampak jangka panjang.
“Namun saya yakin ke depannya bakal menurunkan biaya logistik dan menaikkan daya saing. Peringkat Indonesia dalam global competitiveness index naik di posisi 45 dari posisi 47,” urainya.
Di saat yang sama, pembangunan infrastruktur ini membuat impor meningkat, sehingga rupiah tertekan. Rupiah kini telah mencapai level Rp 15.200 per USD. Hal ini membuat pemerintah menunda pembangunan proyek-proyek infrastruktur strategis. Tujuannya supaya impor dapat ditekan dan belanja dalam bentuk valuta asing (valas) bisa direm. Harapannya, volatilitas rupiah lebih stabil.
Selain menyebabkan belanja impor yang tinggi, beberapa proyek pembangunan infrastruktur juga dibiayai dari utang. Utang pemerintah telah mencapai Rp 4.416,37 triliun, atau 30,47 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Utang ini memang terus membesar, namun masih lebih rendah dibanding ambang batas yang diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Yakni, 60 persen dari PDB.
“Namun karena rupiah tertekan, sebaiknya kita perlu bersikap konservatif. Langkah pemerintah untuk memangkas defisit APBN 2019 menjadi di bawah 2 persen sudah benar, meski batas kritisnya 3 persen,” urai Tony. Sebelumnya pemerintah juga telah mengeluarkan 16 paket kebijakan dan insentif fiscal dari segi pajak dan bea cukai. Namun hal itu belum mampu mendorong investasi dan ekspor.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika mengungkapkan, meski terdapat turbulensi ekonomi di awal Jokowi-JK menjabat tahun 2014, namun pada tahun 2016 terjadi titik balik. Yakni, ketika pertumbuhan ekonomi naik menjadi 5,03 persen.
“Pada tahun itu kutukan pertumbuhan ekonomi yang makin menurun bisa dihentikan. Berikutnya pada 2017 (pertumbuhan ekonomi) naik tipis menjadi 5,07 persen dan diproyeksikan pada 2018 ini sekitar 5,2 persen,” kata dia.