Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

4 Warga Deiyai Kena Tembakan Peringatan Polisi

Rabu, 02 Agustus 2017 – 10:50 WIB
4 Warga Deiyai Kena Tembakan Peringatan Polisi - JPNN.COM
Ilustrasi. Foto: dok/JPG

jpnn.com, DEIYAI - Empat warga sipil terkena peluru dari tembakan peringatan polisi di Kampung Bomou, Distrik Tigi Kabupaten Deiyai, Papua, Selasa (1/8) kemarin.

Polisi mengklaim tembakan peringatan ini terpaksa dilakukan aparat Polsek Tigi dan anggota Brimob Polsek Tigi. Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. AM Kamal ketika dikonfirmasi Cenderawasih Pos tadi malam membenarkan kejadian tersebut.

“Tak ada unsur kesengajaan dalam penembakan tersebut, tembakan pun bukan ditujukan kepada masyarakat yang bertikai saat itu. Melainkan tembakan peringatan yang ditembakan ke tanah untuk meredam konflik, namun tembakan tersebut mengalami pantulan sehingga mengenai empat korban tersebut,” ucap Kamal kepada Cenderawasih Pos.

Dia mengatakan, empat korban dari pantulan senjata tersebut saat ini sedang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deiyai. Kamal mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan kasus yang terjadi saat ini.

“Untuk menenangkan kondisi masyarakat di Kampung Bomou, Distrik Tigi, besok (hari ini) Selasa (2/8) Bupati Deiyai, tokoh masyarakat, kapolres akan melakukan pertemuan untuk membahas persoalan ini,” ucapnya.

Menurut Kamal, kronologis kejadian tertembaknya empat warga sipil tersebut berawal dari seorang guru datang ke Kamp PT. Putra Dewa Paniai (PDP) yang tengah mengerjakan proyek pembangunan Jembatan Oneibo di Kampung Bomou. Guru tersebut meminta tolong kepada Kepala Tukang Yohanis Randa untuk mengantarkan orang sakit.

Tetapi si kepala tukang tidak berani mengantar orang sakit tersebut, karena kondisinya sudah sekarat. Tukang berpikiran jangan sampai yang bersangkutan meninggal di perjalanan, lalu kemudian masyarakat menuntut dirinya.

Karena tidak mau menolong, lantas guru tersebut pergi. Namun berselang 15 menit kemudian, lanjut Kamal, datang seorang pemuda yang menyuruh Kepala Tukang untuk menghentikan pekerjaan mereka, karena orang yang sekarat tadi tak tertolong dan akhirnya meninggal dunia.

Empat warga sipil terkena peluru dari tembakan peringatan polisi di Kampung Bomou, Distrik Tigi Kabupaten Deiyai, Papua, Selasa (1/8) kemarin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News