4 Warga Deiyai Kena Tembakan Peringatan Polisi
“Secara spontan masyarakat langsung menyerang kamp PT. Putra Dewa Paniai dan melakukan pemukulan terhadap karyawannya,” terang Kamal.
Atas penyerangan tersebut Site Manager PT. Putra Dewa Paniai, Aldi melapor ke anggota Brimob BKO Polsek Tigi. Karena merasa kekurangan personel, Danton Brimob BKO Polsek Tigi Iptu Aslam Djafar datang melapor ke Polsek Tigi terkait penyerangan kamp yang berlokasi di proyek jembatan Oneibo tersebut.
Tak lama kemudian, kata Kamal, aparat gabungan Polsek Tigi sebanyak delapan orang dan anggota Brimob BKO Polsek Tigi yang berjumlah sembilan orang dipimpin Kapolsek Tigi Iptu H. M. Raini dan Danton Brimob Iptu Aslam Djafar bersama karyawan PT Putra Dewa Paniai tiba di TKP.
“Anggota saat itu berupaya untuk melakukan negosiasi dengan masyarakat, tetapi masyarakat langsung melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan dengan menggunakan batu dan panah. Sehingga aparat keamanan mengeluarkan tembakan peringatan, tetapi masyarakat tambah membabi-buta dan melakukan penyerangan kepada anggota,” katanya.
Dari tembakan peringatan yang diarahkan ke tanah tersebut, ternyata ada proyektil peluru yang memantul dan mengenai sejumlah warga sipil. Akibat kejadian tersebut, kata Kamal, mobil patroli Polsek pecah kaca belakang dan empat warga masyarakat yang terkena peluru karet masih di rawat di RSUD Deiyai. (fia/tri)