5 Kesalahan yang Dilakukan Pria pada Organ Jantung
1. Malas memeriksakan diri ke dokter
Pria cenderung lebih jarang pergi ke dokter daripada wanita untuk melakukan pemeriksaan tahunan. Akibatnya, mereka tak cukup mendapatkan informasi seputar kondisi kesehatannya, mulai dari kadar kolesterol, tekanan darah, dan gula darah. Padahal, seluruh hal tersebut merupakan kunci untuk mengukur kesehatan jantung. Para pria juga cenderung tidak melaporkan gejala seperti nyeri dada, sesak napas, dan kelelahan, bahkan sampai mengabaikan gejala serangan jantung.
2. Menganggap disfungsi ereksi tidak berhubungan dengan jantung
Ini salah besar! Bagi para pria, Anda harus tahu bahwa disfungsi ereksi (DE) sangat terkait erat dengan kesehatan jantung Anda. DE atau impotensi dapat terjadi karena adanya masalah pada aliran darah ke penis. Bila pembuluh darah tersebut rusak, hal ini merupakan tanda awal kerusakan pembuluh darah jantung.
3. Menganggap serangan jantung hanya terjadi saat lansia
Sebagian pria yang masih muda berpikir bahwa serangan jantung hanya terjadi pada orang tua atau lansia. Hal ini sepenuhnya salah. Menurut hopkinsmedicine.org, pria yang memiliki riwayat serangan jantung pada keluarganya lebih berisiko terkena serangan jantung pada usia muda. Bila keluarganya terkena penyakit jantung di usia 55, maka pria tersebut dapat mengalami penyakit serupa di usia 30-an sampai 40-an.
4. Pasrah dengan warisan penyakit jantung
Seperti telah dijelaskan di atas, para pria lebih mungkin terkena penyakit jantung jika ada riwayat keluarga yang memiliki penyakit serupa. Sayangnya, pria cenderung lebih sering pasrah dengan keadaan tersebut.