Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

5 Mitos Terkait Nutrisi dan Pengelolaan Berat Badan

Kamis, 13 Agustus 2020 – 22:10 WIB
5 Mitos Terkait Nutrisi dan Pengelolaan Berat Badan - JPNN.COM
Berat Badan. ILUSTRASI. FOTO: Laman Health

2.Mitos: Cleansing Diet dengan jus adalah strategi yang baik untuk menurunkan berat badan Mengkonsumsi jus mungkin tampak seperti alternatif yang nyaman jika buah-buahan dan sayuran kurang dalam upaya Anda mengelola berat badan.

Tetapi sebagai bahan utama dalam penurunan berat badan, sayuran tidak banyak mengandung nutrisi utama seperti protein, yang membantu memuaskan nafsu makan dan mempertahankan massa otot.

Berat badan yang hilang saat menjalani diet, kemungkinan besar akan naik kembali saat Anda mulai makan kembali secara normal. Makan buah dan sayuran utuh, dan sebagai bagian dari diet seimbang, akan jauh lebih bermanfaat dalam jangka panjang.

3.Mitos: Karbohidrat membuat berat badan bertambah Karbohidrat tidak dapat disalahkan atas penambahan berat badan. Kelebihan kalori yang dapat menambha berat badan secara signifikan.

Untuk memastikan diet seimbang, Filosofi Nutrisi Global Nutrisi Herbalife merekomendasikan 40 persen asupan kalori harian Anda berasal dari sumber karbohidrat yang sehat, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian - yang juga memberikan nutrisi penting seperti kalsium, zat besi, serat dan vitamin B untuk tubuh.

4.Mitos: Puasa intermiten merupakan cara yang efektif bagi setiap orang untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan Puasa intermiten adalah istilah umum untuk berbagai jadwal waktu makan yang berputar antara puasa sukarela dan non-puasa selama periode tertentu.

Penting untuk diperhatikan bahwa puasa untuk menurunkan berat badan bukan untuk semua orang. Mereka yang memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti diabetes, atau mereka yang sedang menjalani pengobatan untuk tekanan darah atau penyakit jantung harus menghindari puasa intermiten.

Karena dengan berpuasa intermiten tanpa berdiskusi dengan penyedia layanan kesehatan, bisa menyebabkan kadar glukosa darah mereka turun atau meningkat secara berbahaya risiko kelainan elektrolit.

Masyarakat Asia Pasifik masih ragu untuk memutuskan apakan informasi terkait nutrisi dan pengelolaan berat badan yang didapat dari internet termasuk fakta atau mitos.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News