500 Ribu Siswa Dapatkan Akses Pembelajaran Digital Teknologi Terbaru
Hal itu diharapkan bisa mendongkrak performa madrasah sebagai lembaga pendidikan berdaya saing tinggi.
Dhani mengaku, saat ini terdapat beberapa kendala implementasi program digitalisasi madrasah, terutama di daerah pelosok.
Sebab, masih ada ribuan madrasah di daerah terpencil yang belum teraliri listrik. Bahkan, banyak juga madrasah yang berada pada blank spot jaringan internet.
Tentu di daerah-daerah tersebut juga masih terdapat guru-guru yang belum akrab dengan teknologi informasi terbaru.
"Persoalan ini tentu saja menjadi masalah mendasar bagi program digitalisasi madrasah. Untuk mengubah madrasah biasa menjadi digital, sumber listrik dan jaringan internet menjadi hal yang paling dibutuhkan," ujarnya.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kemenag, Muhammad Zain menambahkan, semua perangkat teknologi diterapkan untuk memuat transformasi ilmu di madrasah menjadi optimal. "Tugas guru itu membuat anak didiknya ketagihan belajar. Teknologi diharapkan dapat mendukung ide ini," pungkasnya. (esy/jpnn)