Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

55 Napi Kualatungkal Kabur

Minggu, 20 Januari 2013 – 11:14 WIB
55 Napi Kualatungkal Kabur - JPNN.COM
KUALATUNGKAL – Ini adalah kejadian luar biasa buruk yang pernah terjadi di wilayah hukum Provinsi Jambi. Sabtu (19/1) sekitar pukul 15.30 WIB, sebanyak 55 tahanan lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Bram Itam Kualatungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) Provinsi Jambi kabur. Mereka, para napi itu, menganiaya tiga penjaga, merusak gembok dan pintu penjara, lalu hilang berpencar.

Aksi nekat penghuni lapas itu dipicu karena rasa ketidakpuasan akan kebijakan pengelola lapas. PP nomor 99 tahun 2012 tentang kebijakan remisi napi disebut sebagai pemicu nomor satu. Pemicu yang lain adalah karena napi merasa diteror salah seorang napi pindahan lapas Jambi bernama Bambang. Bambang disebut-sebut merupakan tangan kanan petugas lapas.

"Memang setelah sosialisasi PP NO 99 tahun 2012 tentang remisi itu, para napi yang sebelumnya bakal dapat remisi natal tampak ada yang kurang puas. Selain itu dari yang saya dengar, mereka tidak suka dengan salah satu napi yang dipercaya staf sini," terang Kalapas Kelas IIB Bram Itam Kualatungkal Prianto Budi, (19/1).

Kronologis kejadian dari berbagai sumber diketahui, kejadian itu berawal sekitar pukul 15.30. Saat dua karyawan lapas, sedang bertugas memberi makan siang kepada napi. Pintu portal dibuka. Ketika itulah 46 napi dan 9 tahanan yang diduga sudah kompak mengamuk. Mereka keluar sel masing-masing. Menghancurkan kaca-kaca yang ada, lalu menyerang seorang sipir yang bertugas di dalam, Kliwon. Dua napi yang belakangan diketahui bernama Daeng dan Fuad memukul punggung kliwon hingga sipir itu tergeletak tak sadarkan diri.

KUALATUNGKAL – Ini adalah kejadian luar biasa buruk yang pernah terjadi di wilayah hukum Provinsi Jambi. Sabtu (19/1) sekitar pukul 15.30 WIB,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA