6 Alasan Mengapa Rizieq Sebut Ahok Menista Alquran
jpnn.com - jpnn.com -Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab mengatakan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sengaja menafsirkan surah Al-Maidah 51 untuk mengajak muslim agar tidak segan untuk memilihnya dalam pertarungan pilkada DKI Jakarta 2017.
Rizieq menerangkan ada enam penjelasan bahwa Ahok telah menistakan agama. "Pertama kalimat, 'jangan percaya sama orang', maka siapa pun yang mengatakan kalimat ini berarti telah mengatakan kepada masyarakat jangan percaya pada siapa pun juga untuk jangan percaya pada Surat Al-Maidah 51 yang mengajak tidak memilih nonmuslim," kata Rizieq di depan majelis hakim di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (27/2).
Kedua, lanjut Rizieq, ia menyoroti kalimat 'enggak pilih saya'. Menurutnya, kalimat tersebut telah mempertegas kalau konteksnya adalah kepentingan Pilgub DKI. "Itu enggak ada hubungannya dengan perikanan, itu berarti pilkada," ucap dia.
Selanjutnya, kata Rizieq, ucapan Ahok pada kalimat 'dibohongi pakai Al-maidah 51', dianggap telah menjadikan Surah Al-Maidah ayat 51 sebagai alat kebohongan.
"Jadi terdakwa mengatakan dibohongi Surah Al-maidah, berarti dibohongi Alquran. Siapa membohongi umat islam? Yang pakai Al-Maidah 51, siapa pun dia. Karena tidak menyebut si A dan si B. Siapa yg dimaksud?" tanya dia.
Kemudian, Rizieq menuturkan, kalimat 'macam-macam itu' yang dinyatakan oleh Ahok dianggap telah melecehkan Surah Al-Maidah 51.
Selanjutnya mengenai kalimat 'takut-takut', juga telah masuk ke dalam konteks Pilgub DKI. Sebab, Ahok mengaku tidak masalah kalau dirinya tidak dipilih dengan alasan khawatir masuk neraka bagi muslim.
"Keenam, 'dibodohin'. Berarti bukan saja menyampaikan warga Pulau Seribu dibohongi Al-maidah, tetap juga dibodohi. Ini semakin mempertegas penodaan yang dilakukan terdakwa," tandas dia. (mg4/jpnn)