6 Syarat Khusus Pahlawan Nasional dan Hak Prerogatif Presiden: Perspektif Napoleon Der Bataks
Oleh: Juliaman Saragih – Koordinator Komunitas Masyarakat Simalungun, JakartaJadi tidak aneh jika Rondahaim Saragih selalu menolak surat undangan dari Residen Sumatera Timur termasuk menolak tawaran penjajah Belanda menjadi Raja Besar diantara raja-raja di Simalungun. Hingga akhir hidupnya tetap tegas menolak kerjasaama (non-kooperatif) dengan pemerintah kolonial Belanda, dalam segala bentuk dan manifestasinya.
Keenam, memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi dan melakukan perjuangan yang mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.
Fakta sejarahnya, Rondahaim Saragih dalam perjuangan mempertahankan Simalungun agar tidak dikuasai Soridadu memiliki strategi pertempuran yang melibatkan tentara pejuang dari lintas daerah, juga koneksi penguatan persenjataan dari negara asing (Penang dan Singapura).
Rondahaim Saragih adalah ahli strategi perang gerilya dan penjajah Belanda mengakuinya.
Salah satunya karya jenius strategi pertahanan Rondahaim Saragih adalah memanfaatkan topografi (bentang alam) dengan membangun benteng pertahanan di Saran Sisaping (saat ini disebut Pangolatan, tempat penghadangan).
Hingga kematian Rondahaim Saragih akibat sakit (1891), Soridadu tidak berani menyerang masuk kerajaan Raya dan menangkapnya.
Jangkauan perlawanan dan perjuangan Rondahaim Saragih di luar Simalungun ini memberi dampak yang luas, tidak hanya sampai ke Medan dan Batavia juga lintas benua (Belanda) hingga menjadi pembicaraan di parlemen Belanda (Menteri Koloni).
Di antara tokoh-tokoh perlawanan rakyat Simalungun menentang penjajah Belanda, hanya Tuan Rondahaim Saragih yang berani melawan Belanda dengan kekuatan senjata. Inilah bukti ketidaksudian Rondahaim apabila negerinya Simalungun dijajah oleh Belanda.