6 Syarat Khusus Pahlawan Nasional dan Hak Prerogatif Presiden: Perspektif Napoleon Der Bataks
Oleh: Juliaman Saragih – Koordinator Komunitas Masyarakat Simalungun, JakartaKalau daerah Simalungun hilir sudah dimasuki Belanda tahun 1865 terutama di Tanah Jawa dan Siantar.
Kerajaan Raya baru dimasuki Belanda tahun 1896, 5 (lima) tahun setelah kematiannya, di masa kepemimpinan Tuan Hapoltakan (1889-19320, putra Rondahaim Saragih), Raya menjadi daerah taklukan Belanda setelah ditandatanganinya surat pernyataan takluk pada tahun 1896, 1902 dan terakhir Korte Verklaring 1907.
Ketiga, melakukan pengabdian dan perjuangan yang berlangsung hampir sepanjang hidupnya. Fakta sejarah perlawanan dan perjuangan Tuan Rondahaim Saragih melawan penjajah Belanda berlangsung sepanjang hidupnya (Pdt. J. Wismar Saragih, Rondahaim Sebuah Kisah Kepahlawanan Menentang Penjajahan di Simalungun, Penerbit NCBI, 2024, hal. 263-267).
Keempat, pernah melahirkan gagasan besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara. Fakta sejarah Tuan Rondahaim Saragih memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi dengan jangkauan perlawanan dan perjuangan yang luas serta berdampak nasional dan internasional.
Rondahaim Saragih menghadang Belanda menguasai seluruh Sumatera Timur karena bandar khalifa yang menjadi pintu keluar ekspor hasil bumi Simalungun sudah dikuasai Belanda.
Rondahaim Saragih terlibat dalam pembakaran kebun-kebun milik pengusaha Eropa demi untuk menyelamatkan perekonomian rakyat Simalungun.
Kelima, pernah menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas. Fakta sejarahnya, benang merah perlawanan dan perjuangan Rondahaim Saragih menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Simalungun.
Sebagai pemimpin perlawanan rakyat Simalungun, Rondahaim Saragih mewarisi semangat “Habonaron do Bona” (kebenaran adalah pangkal segala-galanya), kesetiaan pada adat istiadat, menjunjung tinggi semangat patriotisme dan peduli dengan persoalan rakyat.