60 Ribu Rasis Berpesta di Polandia, Serukan Muslim Holocaust
Meski luar biasa banyak demonstran, tidak ada laporan kerusakan yang terjadi. Pemerintah Polandia menganggap aksi massa tersebut sebagai dukungan perayaan Hari Kemerdekaan.
Banyaknya pendemo sampai membuat berbagai kegiatan lain untuk merayakan 99 tahun berdirinya Polandia menjadi tidak terlalu terlihat. Para petinggi di Polandia justru memuji aksi massa tersebut.
’’Itu adalah pemandangan yang indah. Kami bangga ada banyak penduduk Polandia yang memutuskan ambil bagian dalam perayaan yang berhubungan dengan Hari Kemerdekaan,’’ ujar Menteri Dalam Negeri Mariusz Blaszczak.
Media milik pemerintah, TVP, juga menyebut aksi itu sebagai aksi menunjukkan kecintaan masyarakat kepada Polandia.
Sejatinya ada satu lagi aksi massa yang menyebut dirinya sebagai kelompok antifasisme. Tetapi, jumlahnya jauh lebih kecil. Penyelenggara dan petugas keamanan sengaja membuat agar kedua kelompok tidak bertemu untuk menghindari bentrokan.
Meski begitu, tetap saja ada insiden yang tidak terelakkan. Pendukung nasionalis menendang beberapa perempuan yang meneriakkan slogan antifasisme dan membawa banner bertulisan Stop Fasisme. Di luar itu, tidak ada bentrokan lainnya.
Perayaan Kemerdekaan di Polandia merupakan peringatan kedaulatan negara tersebut setelah berakhirnya Perang Dunia I. Sebelumnya, selama 123 tahun, tidak terdapat negara itu dalam peta dunia. (AP/CNN/sha/c14/any)