7 Masalah Pasutri di Ranjang yang Perlu Diterapi
"Terkadang penyebabnya adalah kondisi medis seperti vulvodynia and lichen sclerosus tapi bisa juga karena perilaku tertentu. Dengan mengetahui penyebabnya, terapis seks dapat memberikan saran seperti foreplay lebih lama karena aktivitas ini dapat meningkatkan lubrikasi vagina dan memperbesar lubang vagina agar dapat mengakomodasi penis pasangan, menggunakan pelicin, atau mencoba posisi seks tertentu seperti woman on top yang memberi wanita kendali utama saat berhubungan," saran Dr. Herbenick.
Terapis seks juga bisa membantu pasutri untuk memperbaiki komunikasi, terutama dalam mengkomunikasikan bagaimana rasa nyeri saat penetrasi dapat mempengaruhi hubungan mereka. Termasuk memberi solusi, misalnya mendorong pasangan mempertimbangkan variasi dalam bercinta, seperti posisi seks atau penggunaan mainan seks.
7. Konsumsi pornografi dan kecanduan seksual
Kecanduan seks ada beragam, misalnya kecanduan pada pornografi, seks virtual di komputer, masturbasi dan hal-hal lain yang dapat menghancurkan keintiman serta kepuasan seksual dalam pernikahan.
"Kondisi semacam ini lebih sering terjadi pada pria meski wanita juga bisa mengidap kecanduan yang sama," kata Dr. Betchen.
Menurut Dr. Betchen, seperti halnya pecandu alkohol atau narkoba, langkah pertama untuk mengatasi kondisi ini adalah mengakui jika orang yang bersangkutan memang punya masalah kecanduan tersebut.
"Atau jika ingin membantu pasangan, cobalah mengidentifikasi penyebab kecanduan bersama pasangan. Dengan begitu, si pecandu bisa lebih mengontrol perilakunya," tambahnya.
Dalam hal kecanduan seks, Dr. Betchen pun menekankan agar pasien menghindari berbagai aktivitas seksual terlebih dulu, termasuk masturbasi dan berhubungan intim dengan pasangannya selama jangka waktu tertentu, misalnya 30 hingga 90 hari.