7 Tahanan Lapas Abepura Kabur saat Hujan Deras
jpnn.com, ABEPURA - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas 2A Abepura, Jayapura, Budi Wartoyo mendapat pengalaman kurang menyenangkan di hari kedua dia menjabat sebagai kalapas, Selasa (24/10) kemarin. Sebanyak tujuh tahanan Lapas Abepura kabur.
Ketujuh penghuni Lapas ini kabur dengan cara menjebol pagar kemudian menggunakan mobil rongsokan yang terparkir di pinggir dinding sebagai pijakan. Mereka saling tolong-menolong, keluar satu per satu dari lapas.
Saat Cenderawasih Pos meracik berita ini, dari tujuh orang yang berhasil kabur, dua di antaranya berhasil ditangkap. Sementara lima lainnya masih diburu.
Kakanwil Kemenkumham Provinsi Papua, Abner Banosro menjelaskan bahwa para warga binaan yang kabur membobol pagar ornamen kemudian menuju ruang kosong atau tembok terakhir.
Hanya saja di pinggir tembok ini ada mobil rongsokan yang diparkir dan mobil inilah yang digunakan sebagai pijakan. "Mereka sudah merencanakan, dan yang kabur dari satu kelompok masyarakat pegunungan. Dari jumlah yang kabur, dua berhasil ditangkap," kata Banosro.
Menurut dia, kejadian ini terjadi begitu cepat, para pelaku memanfaatkan hujan deras sekitar pukul 11.45 WIT kemudian saling bahu membahu mengeluarkan temannya. "Ada yang berupaya kabur, namun ada yang diadang petugas. Mereka yang kabur ini kasusnya rata-rata putusan dua tahun," ujar Banosro.
Kalapas Budi Hartoyo membenarkan bahwa pelaku menjebol pagar ornamen kemudian menuju mobil rongsokan dan saling membopong untuk melompati tembok. "Jadi pas waktu salat zuhur, hujan deras kemudian ada yang meneriaki," kata Budi.
Pria yang sebelumnya bekerja di Kanwil Sulsel ini menjelaskan bahwa dari kejadian ini pihaknya akan menginventarisir peluang-peluang pelaku untuk kabur. "Akan kami cek semua dan mobil rongsokan itu kami pindahkan," imbuhnya.