Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

71 Persen Responden Tak Setuju Sekolah Dibuka Juli

Selasa, 26 Mei 2020 – 13:16 WIB
71 Persen Responden Tak Setuju Sekolah Dibuka Juli - JPNN.COM
Tahun ajaran baru. Ilustrasi. Foto/ilustrasi: Radar Gresik

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) masih akan melakukan survei terkait rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka kembali sekolah pada Juli 2020.

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan, wacana itu memang mendapat respons beragam dari masyarakat. Bahkan lembaganya sudah melakukan ujicoba survei lewat sosial media dengan menanyakan apakah netizen setuju atau tidak dengan rencana pemerintah membuka sekolah pada 13 Juli 2020.

"Kami mengunggah pertanyaan tersebut ke aplikasi Facebook. Ternyata setelah enam jam diunggah, postingan tersebut mendapatkan komentar dari 87 netizen," ucap Retno saat dikonfirmasi pada Selasa (26/5).

Para responden yang berkomentar dalam ujicoba ini terdiri dari guru, orangtua dan bahkan tenaga kesehatan. Mereka berasal dari berbagai kota di Indonesia, di antaranya Batam, Bengkulu, Jambi, kota Padang, Solok, Bukittinggi, Kota Medan, Kabupaten Bogor, Kota Bandung, Kabupaten Magetan, Kota Surabaya, Kota Makassar, dan lainnya.

"Dari 87 responden dalam ujicoba kuisoner survei tersebut, ternyata sebagian besar responden tidak setuju jika sekolah di buka pada Juli 2020, 71% responden menyatakan tidak setuju sekolah dibuka pada Juli 2020 di saat kasus positif masih sangat tinggi saat ini," jelas Retno.

Alasan yang tidak setuju adalah demi keselamatan anak-anak dan para guru. Mereka yang tidak setuju meragukan penerapan protokol kesehatan ketat saat berada di sekolah dan dalam perjalan pulang-pergi ke sekolah.

"Bahkan ada dua responden menyatakan tidak akan mengijinkan anaknya berangkat ke sekolah pada Juli 2020, meski sekolah anaknya dibuka," tegas mantan kepala SMAN 3 Jakarta ini.

Adapun 20% responden menyatakan setuju, dengan alasan sudah jenuh belajar dari rumah, banyak anak tidak bisa menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring karena keterbatasan peralatan dan kuota internet, bahkan tak mampu membeli kuota.

Namun, responden yang menyatakan setuju juga menekankan diterapkannya protokol kesehatan yang ketat di sekolah. Selain itu harus dipastikan bahwa wilayah tersebut sudah dinyatakan sebagai zona hijau atau zero kasus covid 19. Meskipun menurut beberapa ahi epidemologi, tidak ada zona hijau untuk wilayah di Indonesia saat ini.

Kebanyakan mereka yang tidak setuju meragukan penerapan protokol kesehatan ketat saat berada di sekolah dan dalam perjalan pulang-pergi ke sekolah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News