8 Langkah Membantu Anak Mengontrol Emosi
Lalu, perilaku anak sudah membahayakan dirinya atau orang lain, menimbulkan masalah serius di sekolah, memengaruhi kemampuannya bersosialisasi dengan teman sehingga anak dikucilkan oleh teman-temannya.
Selain itu, anak tantrum dan membuatnya kesulitan dalam keseharian keluarga dan merasa tidak mampu mengendalikan emosi marahnya dan merasa dirinya buruk juga perlu diwaspadai.
Menurut Anggia, ada beberapa faktor penyebab masalah emosi yang terjadi pada anak.
Antara lain, ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), kecemasan/anxiety, trauma, kesulitan belajar dan gangguan pemrosesan sensori (sensory processing issues).
Kemudian, spektrum autisme, sedikit mendapat kasih sayang dari keluarga maupun teman atau terlalu terikat dengan satu figur yang dominan.
Menurut Anggia, kepercayaan terhadap orang tua dan model figur yang mereka amati dalam keluarga, berperan dalam membentuk kepercayaan diri anak.
Hal ini dapat membantu anak untuk meregulasi emosinya dan mendorongnya menjadi mandiri, serta berani mengambil risiko.(Antara/jpnn)