80 Persen Listrik Aceh Dipasok dari Sumut
jpnn.com - LHOKSEUMAWE - Pasokan listrik Aceh selama ini ternyata 80 persen di antaranya dipasok dari sejumlah pembangkit listrik di Sumatera Utara. Pasalnya, PLTA Peusangan dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di PT Arun NGL dalam tahap pembangunan dan belum bisa dipastikan kapan selesai.
Hal itu dikatakan Manager Area PLN Lhokseumawe, Ratnawati melalui Asisten Manager Jaringan (Asman Ring) Firliansyah kepada Rakyat Aceh (JPNN Grup) di sela-sela acara apel gelar pasukan dan peralatan di depan Kantor PLN Area Lhokseumawe, Selasa (9/9).
Menurutnya, sebelum dua mega proyek listrik itu selesai, maka Aceh akan tetap bertumpu dari PLTA Labuhan Angin, Sibolga, PLTU Pangkalan Susu, pembangkit di Belawan, PLTA Sigura-gura dan dari beberapa pembangkit lainnya.
"Masalahnya lagi, selama ini kita juga mendapatkan supply daya terbatas, karena pembangkit-pembangkit tersebut dalam masa perbaikan," ungkapnya lagi.
Firliansyah juga menyebutkan, perbaikan pembangkit di Sumut tersebut akan selesai pada Desember nanti. Diharapkan setelah itu tidak ada lagi pemadaman bergilir, seperti yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
"Untuk area Lhokseumawe, kita kekurangan daya sebesar 10 sampai 15 Megawatt, atau 20 persen dari 90 Megawatt kebutuhan normal,” pungkasnya.
Sedangkan kemarin sejumlah rekanan PLN Area Lhokseumawe yang tergabung dalam Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) dan sejumlah asosiasi lainnya berkumpul dan mengadakan apel di Kantor PLN Area Lhokseumawe, Cunda.
Ratnawaty, Manager PLN Area bertindak langsung sebagai inspektur dalam upacara yang diikuti oleh 59 perusahaan dari lima wilayah masing-masing Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Tengah dan Bener Meriah.