90 Persen Warga Indonesia Tolak Keberadaan HTI
Menurut Saiful, rasa nasionalisme merupakan faktor paling penting yang memunculkan sentimen negatif warga pada ISIS.
"Bukan sentimen terhadap demokrasi, kondisi sosial, ekonomi, politik, hukum, maupun keamanan," ucapnya.
Saiful menjelaskan, SMRC juga melakukan survei terkait Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Hasilnya, warga Indonesia menolak keberadaan HTI.
"Kesimpulan, baik pada ISIS dan HTI, tingkat resistansi tinggi. Hampir semua orang Indonesia sebanyak 90 persen menolak dan setuju dilarang di Indonesia," ungkap Saiful.
Survei dilakukan terhadap warga yang berumur 17 tahun atau lebih, atau yang sudah menikah. Responden dipilih dengan cara multiple random sampling.
Margin of error survei yang dilakukan SMRC sebesar 2,7 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (gil/jpnn)