Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Abdul Nasir dan Ahmad Sodiq, Kisah Dua Tukang Koran yang Segera Naik Haji

Selasa, 08 Agustus 2017 – 20:24 WIB
Abdul Nasir dan Ahmad Sodiq, Kisah Dua Tukang Koran yang Segera Naik Haji - JPNN.COM
TUKANG KORAN NAIK HAJI: Abdul Nasir menata Korban Jawa Pos Radar Kudus, Senin (7/8). Dia akan berangkat haji untuk kali kedua dari hasil jualan koran. Foto: Kholid Hazmi/Jawa Pos Radar Kudus

Meskipun sudah tak sekolah, Nasir tetap mengabdikan diri sebagai santri ndalem. Hingga suatu ketika, KH Abdul Qoyyum, pengasuh Ponpes An-Nur berangkat haji pada 1990.

Ketika ada tamu sebelum dan sesudah pergi haji, Nasir yang diminta menemui para tamu. ”Wis lah kowe wae sing nemuni ben ndang keturutan,” ungkapnya menirukan ucapan KH Abdul Qoyyum.

Sepulang Gus Qoyyum dari Tanah Suci, Nasir diminta segera menyiapkan diri berangkat haji. Benar saja, setahun kemudian atau 1991 Nasir berangkat haji dengan biaya sendiri hasil dari jualan koran.

Dia masih ingat betul biaya haji saat itu sekitar Rp 6 juta. Nasir kali pertama berangkat haji dalam usia 31 tahun dan belum menikah. Berangkat ke Tanah Suci, dia tak membawa uang saku sepeserpun.

Uangnya telah digunakan membayar biaya haji. Sesaat sebelum berangkat ke Asrama Haji  Pondok Gede, Jakarta, Nasir diberi uang oleh seseorang ketika di Alun-alun Demak. Hanya saja, dia tak ingat siapa orang itu dan berapa uang yang diberikannya.

Ketika berangkat dari rumah, Nasir membawa bekal nasi bungkus sendiri. Bahkan ketika bus yang dinaikinya berhenti di sebuah rumah makan di Cirebon, dia tak ikut masuk. Memakai uang pemberian tersebut, Nasir memilih makan wedang ronde di pinggir jalan.

Barulah ketika sampai di asrama haji, dia mendapatkan jatah makan. Uang saku dalam bentuk Real diberikan. Uang itu diambil dari biaya haji yang telah dibayarkannya. Selama di Tanah Suci, dia memilih masak sendiri berbekal beras yang dibawanya.

Lauknya berupa telur dadar bikinan sendiri. Telurnya dibeli di Tanah Suci. Menurutnya, menu makan nasi dan telur dadar dianggap istimewa. Sebab, semasa di pondok dia lebih sering makan dengan nasi dan sambal terong.

Tidak ada yang menyangka dua penjual koran Jawa Pos Radar Kudus, Abdul Nasir dan Ahmad Shodiq bakal naik haji. Berawal dari janji dan impian, keduanya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close