Acara Ngopi Kemenpora, Prof Niam Beberkan Keterkaitan Politik dengan Setiap Lini Kehidupan
Dalam kegiatan Ngopi yang bertajuk: Dinamika Ideologi Pasca Kemerdekaan Indonesia tersebut Prof Ni'am menuturkan, ketika itu terjadi dinamika idelogi setelah ada proses konsolidasi, proses demokrasi, konsolidasi ideologi pasca proklamsi kemerdekaan Indonesia.
"Para pendiri bangsa ketemu saling berdiskusi, saling jual beli ide, membangun konsensus-konsensus. Konsensus kehidupan berbangsa dan bernegara kita menjadikan Pancasila menjadi dasarnya. Undang-undang Dasar 1945 menjadi landasan konstitusionalnya," ungkapnya.
Walau demikian, ketika itu menjadi produk politik yang bersifat dinamis. Sebab, kata dia, fakta sejarah memperlihatkan bahwa Indonesia pernah menjadi negara federal.
"Ketika itu menjadi produk politik juga bersifat dinamis. Fakta sejarah kita pernah (menjadi) negara federal. Kita tidak bisa menutup fakta sejarah itu. Fakta sejarah (lainnya), ada perubahan konstitusi kita," ujar Niam.
Di antaranya terjadi perubahan dari Undang-undang Dasar 1945 yang dirumuskan setelah prokmasi kemerdekaan, kemudiaan ada Undang-undang Dasar Republik Indonesia Serikat.
"Kemudiaan sampai Dekrit 1959, ada reformasi bergulir, ada komitken politik untuk mengamandemen UUD. Itu adalah fakta sejarah. Semua aspek itu tidak lepas dari dinamika politik untuk mengkonsolidasikan konsensus-konsensus sesuai dengan tantangan zamannya," paparnya.
Selain itu, Ketua MUI Bidang Fatwa ini menyampaikan terkait dengan memaknai Pancasila di dalam berbangsa dan bernegara.
Menurut dia, dalam operasionalnya bisa jadi tidak bisa terlepas dari pandangan subjektif di antara kita dan tidak bisa lepas dari dinamika masyarakat yang terus berkembang.